Berawal dari doa: "Nak, jadilah anak yang saleh" (Page 11)
Inilah seorang Ibrahim yang berdoa siang-malam agar dikaruniai seorang anak yang saleh. Pada usianya yang ke 86 tahun, ia dikaruniai seorang anak yang bernama Ismail. (Page 15)
"Perintahkanlah anak untuk shalat apabila sudah berusia 7 tahun. Apabila sudah mencapai 10 tahun (tidak mau melaksanakan shalat), maka pukullah agar ia shalat." HR Abu Dawud (Page 25)
Ia (Uwais Al-Qorni) merawat ibunya yang lumpuh dan buta. (Page 29)
Barang siapa tidak menyayangi, maka tidak akan disayangi. (Page 38)
Para ahli psikologi pendidikan mengatakan, pengaruh orang tua sebanyak 60%, guru di sekolah 20%, dan teman 20%. (Page 74)
Benarlah jawaban Napoleon, pemimpin Prancis, ketika ia ditanya, "Benteng Prancis mana yang paling kokoh?". Ia menjawab, "Ibu-ibu yang salehah." (Page 94)
"Hak yang pertama untuk anak adalah dipilihkan baginya seorang ibu sebelum dia dilahirkan, yang cantik, mulia, taat beragama, terhormat, cerdas, berakhlak mulia, dan taat kepada suami." Umar bin Khathab (Page 94)
Ibnu Qayyim bahkan berpendapat bahwa doa merupakan upaya yang paling besar pengaruhnya dalam mewujudkan keinginan. (Page 106)
"Jangan kalian mendoakan keburukan atas diri kalian, janganlah kalian mendoakan keburukan terhadap anak-anak kalian," HR Muslim (Page 107)
Ia (Anas bin Malik) wafat pada usia 107 tahun dan merupakan shahabat terakhir yang meninggal dunia. (Page 112)
Umar bin Abdul Aziz, sebelum menjadi khalifah, telah diangkat menjadi Gubernur Madinah pada usia 23 tahun. (Page 125)
Imam Syafi'i, karena penguasaan ilmu agama, telah diberi otoritas untuk mengeluarkan fatwa pada usia 16 tahun. (Page 125)
Muhammad Al-Fatih pada usia 24 tahun mampu memimpin pasukannya untuk menaklukkan Kota Konstantinopel pada abad 15 masehi. (Page 125)
Semakin banyak ilmu semakin banyak orang yang menyayangi dan menghormati orang yang berilmu, (Page 128)
Pemilik ilmu akan dijunjung tinggi dengan kualitas manusianya, (Page 129)
Nasehat itu seumpama obat, karena itu kita harus berhati-hati dalam menggunakannya. (Page 139)
Jika nasihat dilakukan terus menerus, maka anak justru akan menjadi bosan dan kebal terhadap nasihat, 'masuk telinga kanan keluar telinga kiri'. (Page 139)
Wahai anakku, jauhkanlah dirimu dari berhutang. Karena sesungguhnya berhutang itu menyebabkan kamu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam. (Page 146)
Wahai anakku, bergaul lah dengan orang yang berilmu. Perhatikanlah nasihatnya, (Page 147)
Bahwa semua kejadian apa pun di dunia ini adalah atas kehendak-Nya. (Page 148)
Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah sebuah perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan. (Page 171)
Para ahli pendidikan merasakan kesulitan mencari solusi dari kekerasan yang terjadi pada anak-anak, padahal solusinya ada pada shalat. (Page 179)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar