Nilai-nilai (values) merupakan faktor yang sangat penting dan secara eksplisit merupakan bagian dari kegiatan bisnis. (Page 5)
Beberapa pakar ekonomi dan pakar politik di Indonesia mengemukakan bahwa krisis yang dialami Indonesia disebabkan oleh 6 (enam) faktor pokok:
1. Pertumbuhan ekonomi yang pesat sebelum krisis lebih didorong oleh karena pertumbuhan investasi dan bukan karena efisiensi dan inovasi.
2. Sebagian nilai pasar Perseroan-Perseroan yang tercatat di pasar modal di Indonesia adalah overvalued.
3. Struktur finansial Perseroan pada dasarnya tidak sehat.
4. Dalam proses penyaluran kredit terjadi praktek mark-up sehingga pada akhirnya hanya menghancurkan struktur kapital itu sendiri.
5. Terjadi konsentrasi ekonomi yang tidak sehat.
6. Tidak adanya Good Corporate Governance (GCG) di dalam pengelolaan Perseroan. (Page 6)
Komisaris Independen bersama dewan komisaris memiliki tugas-tugas meliputi:
1. Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, garis-garis besar rencana kerja, kebijakan pengendalian risiko, anggaran tahunan dan rencana usaha, menetapkan sasaran kerja, mengawasi pelaksanaan dan kinerja perusahaan, serta memonitor penggunaan modal perusahaan, investasi dan penjualan asset. Tugas ini terkait dengan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen (accountability).
2. Menilai sistem penetapan penggajian pejabat pada posisi kunci dan penggajian anggota dewan direksi, serta menjamin suatu proses pencalonan anggota dewan direksi yang transparan (transparency) dan adil (fairness).
3. Memonitor dan mengatasi masalah benturan kepentingan pada tingkat manajemen, anggota dewan direksi dan anggota dewan komisaris, termasuk penyalahgunaan asset perusahaan dan manipulasi transaksi perusahaan. Tugas ini untuk memberikan perlindungan hak-hal para pemegang saham (fairness).
4. Memonitor pelaksanaan governance, dan mengadakan perubahan apabila dianggap perlu. Komisaris independen harus melaksanakan transparancy (transparency) dan pertanggungjawaban (responsibility) atas hal ini.
5. Memantau proses keterbukaan dan efektivitas komunikasi dalam perusahaan. Proses keterbukaan (transparency) ini untuk menjamin tersedianya informasi yang tepat waktu dan jelas. (Page 149)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar