Seseorang harus mempelajari syariah untuk mengetahui perbuatan maksiat – baik lahir ataupun batin, (Page 23)
Yang terbaik adalah mengevaluasi diri setiap malam. (Page 26)
Jika hawa nafsu mendesak untuk melakukan perbuatan buruk itu, lawan dan tentanglah sekuat tenaga. (Page 26)
Seseorang hanya bisa membedakan antara baik dan buruk berdasarkan Al-Quran dan Sunnah. (Page 28)
Dia menyelimuti surga-Nya dengan kesulitan dan menyelubungi neraka-Nya dengan kenikmatan syahwat. (Page 32)
“Dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual diri demi sihir andai saja mereka tahu.” (Page 35)
Ingat, kasih sayang Allah Swt teramat luas. Dia mengampuni kesalahan apa pun dan menerima tobat. (Page 41)
Sesungguhnya tiada putus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir. (QS. Yusuf ayat 87)
Makhluk tidak boleh ditaati bila ia memerintahkan maksiat kepada Sang Pencipta. (Page 52)
PERKARA HARAM DAN SYUBHAT TAK BOLEH MENOPANG PELAKSANAAN KEWAJIBAN:
1. Rela dimurkai orangtua demi cinta istri.
2. Mencari keridaan ibu dengan mengabaikan hak istri. (Page 53)
Kenikmatan tertinggi bagi syahwat adalah kemenangan, penghormatan, keterhindaran dari hal yang menyakitkan, dan perolehan segala sesuatu yang menyenangkan. (Page 79)
Apabila motivasi dalam mengajar dan membantu orang adalah rida Allah Swt semata, pahala pasti didapat. (Page 124)
Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia merasa kaya. (Page 195)
Sombong adalah mengagungkan dan memuliakan diri serta menganggap rendah orang lain. (Page 197)
Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. (Page 224)
Sejak belia ia (Al-Muhasibi) telah bertentangan paham dengan ayahnya yang seorang penganut Qadariyyah. (Page 250)
Meski seorang warak, al-Muhasibi tidak antipati terhadap segala bentuk mata pencaharian. Baginya, memutus kecintaan terhadap hal-hal duniawi, tidaklah berarti harus meninggalkannya. Dalam konteks ini, ia hanya mementingkan niat yang sahih dan tulus. (Page 251)
Ia menulis sekitar 200 buku. (Page 251)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar