Rabu, 21 Januari 2015

What Can We Learn from Bill Gates?

Sebagai Chairman Microsoft, Bill Gates mendapatkan kekayaan jauh lebih banyak dan lebih cepat dari siapa pun juga dalam sejarah. Beberapa tahun lalu, nilai pasar Microsoft seharga 500 miliar dolar Amerika, dan ia sendiri memiliki kekayaan pribadi hampir 100 miliar dolar Amerika. Jadi apakah yang bisa kita pelajari dari mega sukses seperti Bill Gates?

1. Percaya kepada diri anda sendiri
Kedengarannya sederhana, tapi memang itulah rahasia kesuksesan Bill Gates dan banyak orang sukses. Pada usia sebelas tahun, ia secara meyakinkan berkata kepada pendetanya bahwa ia bisa sukses atas apa saja yang dipikirkannya. Dan ketika masih di sekolah menengah, ia berani berkata bahwa ia bisa mendapatkan uang satu juta dolar pertamanya sebelum berusia 25 tahun. Sekalipun terdengar aneh, namun setiap orang senang bertaruh kepada pemenang. Apakah anda mempunyai dan mampu meradiasikan entusiasme dan keyakinan anda ketika berbicara tentang hal-hal besar yang akan anda perbuat?

2. Bekerja sama dengan orang lain
Sukses tidak terjadi di ruang vakum. Sukses memerlukan kerja sama dan bantuan orang lain. Temukanlah mitra yang sehaluan, namun yang mempunyai kompetensi yang berbeda dari anda, sehingga bisa saling mengisi dan sinergis. Sebab jika anda ahli dalam bidang strategi namun membenci pekerjaan sales, maka bisnis anda akan gagal tanpa mitra yang menyukai bidang sales. Demikian juga jika anda mempunyai visi namun sulit menjabarkannya menjadi program aksi, maka carilah mitra yang detail-oriented. Bill Gates dan Microsoft co-founder Paul Allen bertemu di sekolah menengah, dan keduanya sudah mulai menghasilkan uang melalui keahlian mereka membuat software pada usia 13 tahun. Ketika kuliah di Universitas Harvard, Gates bertemu dengan Steve Ballmer, yang sekarang menjalankan operasional bisnis Microsoft. Bill Gates pernah mengatakan bahwa tanpa Paul dan Steve, tidak ada Microsoft.

3. Memfokuskan energi
Sejak masa mudanya, Bill Gates telah membuktikan kemampuannya untuk memfokuskan energinya ke arah pencapaian tujuan yang diinginkannya. Teman-teman sekolahnya juga menceritakan bahwa ia sering mengerjakan pekerjaan sekolah lebih jauh ke depan melampaui apa yang ditugaskan. la juga melanjutkan kebiasaannya yang dinamakan "think weeks", di mana ia mengisolasi dirinya untuk membaca, menulis, mempelajari kompetisi, dan merancang strategi untuk masa depan.

4. Melihat peluang yang diabaikan oleh orang lain
Pada tahun 1980, Bill Gates melakukan apa yang dinamakan orang 'the deal of the decade", karena berhasil menegosiasikan perjanjian dengan IBM untuk memasok operating system software untuk personal computers mereka. IBM sangat memandang rendah potensi dari pasar PC, dan memberikan hak eksklusif kepada Microsoft untuk mengizinkan perusahaan lain menggunakan software tersebut. Memahami bahwa produk bagus IBM biasanya ditiru oleh perusahaan lain, Gates telah menghitung bahwa ia akan meraih sukses besar menggunakan reputasi "Big Blue" dengan risiko minimal. Maka pada tahun 1994, Software MSDOS Bill Gates telah dipergunakan di lebih dari 90 persen PC. Ironisnya, Microsoft bukanlah penemu dari software DOS tersebut, melainkan membeli haknya dengan harga obral dari perusahaan pencipta yang tidak menyadari nilai hebat dari programnya.

5. Bersedia berbagi kemakmuran
Bill Gates menyadari bahwa kesuksesan Microsoft tergantung pada kaliber orang-orangnya. Jadi ketika perusahaannya menjadi inkorporasi pada tahun 1981, ia menawarkan opsi saham yang royal kepada karyawannya dalam rangka mempertahankan loyalitas profesional berbakat. Ratusan karyawan dan pemegang saham telah menjadi miliarder sejak perusahaan go public pada tahun 1986. Bill Gates juga seorang philantropis, yang bersama istrinya mendirikan dua yayasan sosial yang menyumbangkan 10 miliar dolar Amerika untuk bidang kesehatan dan pendidikan.

6. Belajar dari kesalahan
Microsoft awalnya sangat lamban dalam mengembangkan apli-kasi perangkat lunak. Produk pertama mereka adalah program spreadsheet yang dibuat pada tahun 1982 dan dinamakan 'Multiplan'. Namun baru saja diluncurkan ke pasar, telah ditenggelamkan oleh kompetitor mereka yang tangguh dan mempunyai kemampuan multi-fungsi, yakni 'Lotus 1-2-3'. Gates kemudian merancang produk yang mengungguli Lotus dengan Microsoft Excel dan Microsoft Word. Dengan menggabungkan aplikasi bisnis kunci sebagai Microsoft Office, ia segera mendominasi pasar dunia untuk program perangkat lunak aplikasi.

7. Memperbaiki kegagalan
Bill Gates adalah orang yang sangat percaya terhadap apa yang ia  namakan  "feedback  loops".  Microsoft  memberikan  komitmen dan perhatian yang sangat serius terhadap penggalian informasi dari pelanggan mereka yang tidak puas; dan Microsoft akan mengerahkan segenap sumber daya untuk mengatasi ketidak-puasan itu secepat mungkin, karena Gates paham bahwa untuk satu pelanggan yang kecewa, ia bisa menyebarkan ketidak-puasannya kepada 10 orang teman dan kenalannya. Dan isu itu akan berkembang sedemikian cepat dan luas, seperti kebakar-an hutan di musim kemarau, yang akan segera membunuh bisnis. Hal serupa adalah jika dalam perusahaan anda terjadi kesalah-pahaman antara karyawan dan pengusaha, segeralah bertindak mengatasi persoalan itu, agar konflik internal anda tidak sampai mengganggu pelayanan kepada konsumen yang kelak akibatnya bisa sangat anda sesali.

Gates sangat percaya bahwa yang sungguh kita perlukan bukanlah sekadar motivasi untuk menjadi sukses, namun haruslah mencapai sukses yang sesuai dengan hati nurani kita, yang menggembirakan dan dapat kita nikmati sejak awal perjuangan sukses.

(Source: 'STRATEGI SUKSES MENGELOLA KARIER DAN BISNIS' by Johanes Lim, Ph.D, CPC)

Senin, 19 Januari 2015

Never Give Up!!

Seperti yang kita ketahui bahwa untuk mencapai sukses karier dan atau bisnis, diperlukan banyak perjuangan dan pengorbanan, baik berupa pikiran, perasaan, tenaga, keringat, air mata, bahkan kadang kala darah. Banyak sekali kesulitan dan penderitaan yang  harus  kita  alami  dalam  upaya  meniti  karier  dan  bisnis, khususnya jika memulai dari nol, dengan kekuatan diri sendiri, bukan hasil warisan atau anugerah.

Sering kali kita harus menanggung beban yang sedemikian berat, yang melelahkan tubuh, jiwa, dan roh kita, serta yang kita tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasinya. Kita tidak bisa mengeluh, karena itu adalah keinginan dan inisiatif kita sendiri. Belum lagi jika setelah berjuang sekian lama, dan telah berkorban waktu, energi, dan sumber daya sedemikian banyak, hasilnya masih juga jauh dari harapan, kita sepertinya hendak berhenti dan menyerah. SAYA LELAAAAAHH!!! SAYA TIDAK TAHU LAGI HARUS BERBUAT APA UNTUK SUKSES!!!!! Begitulah kira-kira jeritan kita yang tidak terucapkan, yang hanya bisa kita pendam dalam hati.

Namun setelah kita nyaris menyerah dan hendak keluar dari gelanggang permainan, mari-mari kita mulai berkata-kata, memberikan semangat kepada diri kita yang sudah 'babak-belur' didera kesulitan hidup, "NEVER GIVE-UP/ Penderitaan dan kesusahan yang kita alami hanyalah persoalan biasa, yang tidak melampaui batas kekuatan kita. Lihatlah, sampai hari ini kita masih hidup. Sekalipun kita jatuh berkali-kali, namun kita tetap masih hidup; dan di mana masih ada hidup, di situ masih ada harapan. AYO BANGKIT! BANGKIT! BERJUANGLAH KEMBALI!"

Dan karena penyemangatan inner-man , kita bangkit dan mencoba kembali, berjuang untuk meraih cita-cita kita yaitu kesuksesan. Namun ketika 'nasib' menjegal perjalanan hidup kita lagi, bahkan dengan problema yang lebih besar—apakah kita dipecat karena perusahaan melakukan downsizing, atau perusahaan kita bangkrut—kita menjadi frustrasi lagi, dan kembali dirundung kesedihan serta perasaan putus asa. Kita berteriak kepada diri kita sendiri, "SAYA BERHENTI! TIDAK ADA GUNANYA MENCOBA LAGI! ENOUGH IS ENOUGH!!"

Karena rasa kecewa dan ketegangan yang sedemikian besar, seluruh tubuh terasa sakit dan ngilu, serta tidak lagi bisa berpikir jernih, bahkan emosi menjadi labil. Rasanya ingin memilih mati saja dari pada hidup dalam kegagalan dan kesulitan yang bertubi-tubi. Dan di saat kritis seperti itu, inner-man kita kembali menasihati, "Sekali lagi, NEVER GIVE UP! BE A MAN! Bersiap-siaplah, setelah malam yang paling gelap, fajar akan segera menyingsing! Lihat, kemenangan kita telah di depan mata. BANGKIT DAN CAPAILAH GARIS FINISH!"

(Source: 'STRATEGI SUKSES MENGELOLA KARIER DAN BISNIS' by Johanes Lim, Ph.D, CPC)