Rabu, 22 April 2015

Menjaga Kemuliaan Ilmu

Dikisahkan Raja Harun Al-Rasyid sangat menginginkan anaknya untuk menguasai Kitab Al–Muwaththa’, karya Imam Malik. Sebab kitab tersebut merupakan masterpeace Madzab Maliki yang menjadi madzab yang dianut negaranya. Ia ingin anaknya, kelak, setelah menjadi Raja, bisa memutuskan suatu perkara dengan dasar hukum sesuai dengan madzab ini. Ia pun mengirim utusan untuk memanggil Imam Malik, sebagai shohibul kitab.

Mendengar uraian maksud Raja yang dituturkan oleh utusan kepada Imam Malik, Imam Malik pun mafhum dengan keinginan Raja Harun Al-Rasyid tersebut. Ia dengan bijak menyampaikan pesan ulang kepada Raja lewat utusan itu, “Semoga Allah memuliakan Raja Harun Al-Rasyid sebagai penguasa negeri Islam. Wahai utusan, tolong kabarkan kepada khalifah, bahwa ilmu itu harus dicari, bukannya ilmu yang mencari. Apa tidak ganjil apabila ada sumur mendatangi gayung? Katakan kepada Raja, bila ilmu dimuliakan, ilmu akan menjadi mulia. Namun bila ilmu dianggap hina dibandingkan dengan pangkat dan kekayaan, maka ilmu itu akan menjadi hina.”

Mendengar pesan Imam Malik tersebut, Raja Harun Al-Rasyid menanggapi, “Memang benar ucapan Imam Malik. Aku yang salah.” Maka sejak itu khalifah menyuruh kedua anaknya belajar di pesantren Imam Malik bersama anak-anak sebayanya dari berbagai kalangan umat Islam yang nyantri.

Syahdan suatu kali, manakala Khalifah Harun Al-Rasyid berencana berangkat menunaikan haji, ia bermaksud mendalamai ilmu manasik haji. Pemimpin Bani Abbasyiah itu pun mengundang Imam Malik agar membacakan kitab al-Muwaththa-nya’ di Istana. Itu karena ia mengira, Imam Malik dulu menolak datang ke Istana karena yang akan belajar adalah anak-anaknya. Sekarang khalifah sendiri yang membutuhkan, pasti Imam Malik bersedia menghadap ke Istana.

Ternyata Imam Malik tidak mau bersedia mengajari Raja Harun Al-Rasyid di Istana. Imam Malik tetap memprasyaratkan agar Raja Harun Al-Rasyid datang sendiri ke pesantrennya. Khalifah pun menyerah. Ia bersedia memenuhi permintaan Imam Malik untuk belajar di Pesantren Imam Malik.

Pada hari yang dijadwalkan, Khalifah diiringi para pengawal bertolak ke rumah Imam Malik. Waktu datang sudah banyak santri menunggu pengajian dimulai. Khalifah Harun al-Rasyid dipersilakan masuk ke ruang belajar oleh beberapa santri Imam Malik. Beliau menurut sambil bertanya-tanya di dalam batinnya, “Kemana Imam Malik, kenapa beliau tidak muncul menyambutku?”

Di ruangan itu, khalifah duduk di lantai beserta semua santri dan penduduk yang biasanya belajar kepada Imam Malik. Tidak berapa lama kemudian, Imam Malik yang menggunakan jubbah warna hijau indah, muncul dari balik pintu. Imam Malik menganggukkan kepala kepada seluruh santri dan hadirin yang memenuhi halaman rumahnya yang luas itu. Lalu beliau duduk di atas kursi. Raja Harun Al-Rasyid dan segenap santri dan pengunjung tetap duduk dibawah. Pengajian pun berlangsung hingga selesai.

Selama pengajian Raja Harun al-Rasyid terus bertanya-tanya dalam batinnya, “Kenapa Imam Malik tidak menghargai aku sebagai Raja? Kenapa aku ditempatkan duduk dibawah bersama dengan para santri? Kenapa aku tidak ditempatkan ditempat mulia? Kenapa ia tidak melihatku dan menyalami serta menyambut dengan kemuliaan?”

Imam Malik pun menutup pengajian malam itu dengan do’a dan salam. Setelah selesai pengajiannya, ulama’ panutan itu mendatangi Raja Harun Al-Rasyid di tempat dudukya dengan takzim. Sambil membungkuk, Imam Malik mepersilakan Raja Harun Al-Rasyid memasuki ruang lain. Di dalam ruangan Imam Malik, Raja Harun Al-Rasyid kagum memandangi ruangan yang ditata rapi dan dihias dengan sangat indah. Ditengah ruangan itu pun terdapat sebuah singgasana beralaskan permadani yang indah bak Istana sang Raja. Kepada Raja Harun Al-Rasyid, Imam Malik mempersilkan duduk di tempat itu.

Dengan pengalaman pada pengajian tadi, Raja Harun Al-Rasyid pun siap duduk dilantai. Apalagi dikamar itu hanya ada sebuah kursi. Itu pasti tempat duduk Imam Malik. Namun Imam Malik berkata “Jangan Tuanku! jangan duduk dibawah.”

“Apakah aku harus berdiri?” tanya khalifah agak dongkol.

“Tidak Tuanku! Silakan tunaku duduk di singgasana itu,” kata Imam Malik

“Tapi, tadi?” jawab Raja Harun Al-Rasyid terbata-bata

Sambil tersenyum Imam Malik menjelaskan, “Tadi Tuanku adalah seorang santri, dan saya seorang guru. Maka sesuai jabatan dan ilmu yang saya miliki, saya harus duduk di atas. Sekarang tuanku adalah Raja, dan saya rakyat biasa. Sebagai muslim, saya harus taat dan menghormati pemimpin saya.”

Sang Raja pun tertegun.

***

Dari cerita di atas, maka bisa diambil pelajaran bahwa seorang guru harus memiliki muruahatau kemuliaan atas ilmu yang dimilikinya. Ia tidak membedakan, atau bahkan silau atas gemilang dunia yang menghampirinya. Sehingga kemuliaan dirinya diinjak-injak oleh kekuasaan atau duniawi.

Seperti halnya cerita di atas, Imam Malik yang dipanggil oleh Raja Harun Al Rasyid untuk mengajari anaknya Kitab Al-Muwatha’ menolak dengan cara halus. Penolakan Imam Malik itu bukan karena pembangkangan menolak perintah pemimpinnya, tetapi lebih ingin mengedepankan tata krama hormat kepada Ilmu. Imam Malik memberi kesan, “Ilmu itu harus dicari bukan ilmu yang mencari”. Mencari itu aktif, tidak diam. Ia harus bergerak.

Karenanya bagi para pencari ilmu, ia harus terus mencari ilmu sampai dimanapun. Pesan ini membawa amanat bahwa meski anak seorang Raja, kepada ilmu harus hormat. Ia harus mau berjerih payah untuk mendapatkan ilmu. Sebab barang siapa yang berjerih payah menuntut ilmu maka  malaikat akan mengepakkan sayapnya untuk melindungi para penuntut ilmu. Ikan-ikan di lautan samudera akan mendoakan setiap hembusan nafas para penuntut ilmu.

Imam Malik mengajarkan, bahwa seorang guru itu harus memiliki idealisme. Ia tidak boleh terjerembab sebagai pelacur intelektual yang hanya menuruti kemauan penguasa. Idealisme guru atau ilmuwan adalah mengatakan kebenaran walau itu akan ditentang penguasa. Imam Malik dengan tanpa ewuh pakewuh, menasehati tanpa menyakiti, agar Raja Harun Al Rasyid segera sadar bahwa bertata krama terhadap ilmu itu penting. Tata krama atau adab yang bagus terhadap ilmu justru akan mengantarkan kemuliaan bagi orang yang memuliakan ilmu.

Selain mendatangi, adab seorang pencari ilmu adalah menghormati gurunya. Penghormatan yang diajarkan oleh Imam Malik dalam cerita di atas adalah murid bersimpuh dihadapan guru. Murid duduk tidak melebihi posisi guru. Murid harus selalu tawadhu dihadapan guru. Meskipun ia seorang Raja sekalipun.

Bahkan dalam beberapa keterangan kitab-kitab tentang adab mencari ilmu, sang murid tidak boleh mengeraskan suara melebihi suara guru. Bila berjalan, murid tidak boleh mendahului langkah seorang guru. Dan lain sebagainya. Intinya, tata krama terhadap guru itu harus dikedepankan.

Menariknya dalam cerita di atas, saat setelah mengajar ilmu, Imam Malik meminta Raja Harun Al-Rasyid untuk memasuki ruangannya. Di ruangan itu Imam Malik bersimpuh hormat takdzim kepada Raja Harun Al-Rasyid dan dipersilahkan duduk di kursi yang melebihi diri Imam Malik. Penghormatan Imam Malik bukan dalam posisi ia sebagai guru, namun penghormatannya karena ia sebagai rakyat yang harus takdzim kepada pemimpinnya.

Hal ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bagaimana harus bertata krama dalam kondisi dan posisi tertentu. Sewaktu menjadi guru dan saat menjadi rakyat biasa atau menjadi lainnya. Saat menjadi guru, tentu tingkah polah secara keseluruhan harus dijaga. Sebab seorang guru memiliki kemuliaan. Dan kemuliaannya terletak pada tata kramanya. Pun pula saat menjadi murid, seorang murid harus mampu menunjukkan adab yang bagus kepada gurunya. Begitu pula saat kita menjadi rakyat dihadapan pemimpin, tentu rakyat harus hormat takdzim atas kebijakan-kebijakan selama tidak menyalahi dan menyakiti rakyatnya.

Maka menjadi benarlah uraian yang didedahkan dalam sebuah hadis, manakala seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Ma Huwa Diin?” Maka Rasul menjawab, “Khusnul Khuluq”.

(Source: Www.pesantrenpenulis.com)

Sabtu, 18 April 2015

Micro Teamwork

Micro Teamwork terdiri dari 3 kata bahasa inggris yaitu Micro, Team, & Work. Micro berarti mikro atau kecil (terdiri dari 2-5 orang), Team berarti kelompok atau regu, dan Work berarti kerja. Jika digabung maka Micro Teamwork berarti bentuk kerja kelompok yang terdiri dari 2-5 orang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Dari pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa Micro Teamwork ini adalah kelompok kerja yang solid yang setiap anggota kelompok memiliki keahliannya masing-masing dan memiliki kualitas terbaik mereka untuk mencapai target korporasi dan bukan target pribadi.

Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan memudahkan Micro Teamwork yang memiliki jumlah anggota terbatas dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Saat ini banyak sekali jenis mesin yang bisa mengerjakan pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia, bahkan sekarang sudah menggunakan bantuan robot untuk mengerjakan pekerjaan yang sulit atau berbahaya. Serta tersedianya berbagaimacam jasa yang dapat digunakan untuk meringankan pekerjaan seperti jasa pengetikan, jasa pengiriman barang, jasa penyimpanan dokumen, jasa cetak, jasa design grafis, jasa keamanan, jasa transportasi, dll. Penyedia jasa tersebut bisa diajak bekerjasama sesuai dengan kebutuhan tim tersebut.

Jadi Micro Teamwork ini berperan dalam memajukan perusahaan secara kompetitif dan profesional. Banyak sekali manfaat yang didapat dari kelompok kerja kecil ini untuk kemajuan perusahaan, yaitu:
1. Perusahaan akan sangat dinamis karena Micro Teamworknya dapat bergerak dengan cepat karena anggotanya tidak berisi banyak orang.
2. Dalam mengambil keputusan Micro Teamwork dapat memutuskannya dengan segera tanpa perlu perdebatan panjang.
3. Secara finansial perusahaan akan lebih ringan menggaji karyawannya yang berbentuk Micro Teamwork yang terdiri dari sedikit anggota.

Games is Learning Media

Dalam film Triple X, Sang tokoh utama, Xander Cage, berkata " He's also the guy who wants to pull every video game off every shop in the country, because he feels that the video games diminishing intelligence of our youth. Oh, come on, Dick. It's only education we got. Dick, you're a bad man", kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti "Dia juga orang yang ingin menarik setiap video game dari setiap toko di negeri ini, karena ia merasa bahwa video game mengurangi kecerdasan generasi muda kita. Oh, ayolah, Dick. Ini hanya pendidikan yang kita punya. Dick, kau orang jahat".

Dari dialog tersebut Xander Cage berpendapat bahwa video game adalah media belajar. Dan saya setuju dengan pendapat tersebut. Kadang untuk menjadikan situasi kelas menjadi cair dan lebih bergairah kita membutuhkan permainan (game) yang dapat mengasah kemampuan berpikir para murid. Game pembelajaran sangatlah bervariasi, misalkan: crossword, missing word, continue the word, guess the song, missing lyric, dll.

Dan saat ini perkembangan Video Game sangat pesat. Google Play Store adalah salah satu tempat untuk mendownload game mobile untuk smartphone yang berbasis android. Game Android sangat bermacam-macam dan beberapa game android yang menjadi favorite saya adalah Clash of Clan, Dream League Soccer, Jam City, Scrabble, 3D Tennis, Volleyball Champions 3D, Billiard, dll.

Game-game tersebut mengajarkan kita tentang strategi, peraturan dalam olahraga, dan mengasah otak. Game Android juga bisa kita mainkan di dalam kelas, misalkan game 'memory' yang terdiri dari beberapa kotak yang memiliki 2 gambar yang sama. Siswa disuruh membuka salah satu kotak yang ada dan menghafalkan gambar dibalik kotak tersebut dan berusaha mencari gambar yang sama. Jika salah satu siswa bisa menemukan gambar yang sama maka dia berhak mendapatkan poin 10. Dan siswa yang berhasil mengumpulkan total poin terbanyak dialah yang menjadi pemenangnya. So game is our learning media.

Senin, 13 April 2015

Istiqomah, Kunci Sukses Dunia Akherat

Oleh: Abdul Aziz

Merupakan kebahagian tersendiri bagi orang tua apabila mempunyai putra-putri yang punya karakter; segera menunaikan salat wajib begitu tiba waktunya, gelisah apabila menunda salat wajib, gemar mengikuti salat berjamaah, merasakan ibadah sebagai kebutuhan bukan beban, selalu melakukan thoharah dengan benar,menyesal bila melewatkan satu hari tanpa membaca Al quran, menunaikan minimal satu macam salat sunah setiap hari, selalu berdoa dan berdzikir sesuai dengan situasi yang melingkupi dan menunaikan puasa Ramadan setiap tahun. Semua ini adalah bentuk istiqomah dalam beribadah. Begitu pentingnya sifat istiqomah yang harus miliki seseorang, sehingga Lembaga Pendidikan Al Falah menjadikan jaminan mutu kelulusan.

Istiqomah adalah sebuah komitmen dalam menjalankan satu program untuk menuju satu tujuan. Istiqomah itu mengandung:
1) konsisten, sehingga secara terus menerus apa yang dianggap baik itu dijalankan,
2) tahan uji kepada godaan-godaan yang mungkin menjadi penghambat, menjadi halangan kita sampai pada tujuan yang cita-citakan.
Dalam kaitan dengan fokus, hidup ini dianjurkan oleh agama kita untuk memiliki tujuan. Allah berfirman bahwa tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah pada-Nya. Itu tujuan hidup kita. Kemudian juga Allah mengingatkan bahwa kita diturunkan ke bumi sebagai umat yang terbaik.. Tapi apa syaratnya untuk menjadi ummat yang terbaik? Syaratnya adalah fokus kepada sesuatu yang menjadi cita-cita hidup kita karena hal itu yang akan menggerakkan seluruh hidup kita ke arah cita-cita tersebut. Kalau gak tahu apa yang dituju, pasti akan goyah. Dapat ujian sedikit sudah limbung.

Istiqomah itu menyertai keimanan. Iman naik dan turun, ujian datang dan pergi. Lalu bisa juga disebut bahwa istiqomah itu salah satu ciri keimanan kita teruji atau tidak. Ketika kita tidak istiqomah, bisa dikatakan memang bahwa keimanan kita tidak teruji dengan baik. Memang istiqomah menjadi suatu kondisi, suatu benteng untuk menunjukkan ketundukan kita kepada Allah. Indikator keberagamaan kita atau ketakwaan itu memang ada pada sikap istiqomah. Menjalankan sesuatu, sendirian atau ramai-ramai, diberi reward tidak diberi reward, sikapnya sama saja. Itulah sikap orang yang istiqomah, yang dibalut dengan perilaku ikhlas sebagai hamba.

Dalam suatu hadits diceritakan, sahabat Abdullah al-Tsaqafi meminta nasihat kepada Nabi Muhammad saw agar dengan nasihat itu, ia tidak perlu bertanya-tanya lagi soal agama kepada orang lain. Lalu, Rasulullah saw bersabda, ''Qul Amantu Billah Tsumma Istaqim'' (Katakanlah, aku beriman kepada Allah, dan lalu bersikaplah istiqamah!). (H.R. Muslim)

Hadtis tersebut mengajarkan kita untuk senantiasa beriman kepada Allah swt serta menjalani semua perintah-Nya. Orang yang tidak memiliki sifat istiqomah sangatlah merugi karena akan sia-sia semua usaha dan perjuangannya.

Kiat-kiat Mewujudkan Sikap Istiqomah:
1. Mengikhlaskan niat semata-mata hanya mengharap Allah dan karena Allah swt. Ketika beramal, tiada yang hadir dalam jiwa dan pikiran kita selain hanya Allah dan Allah. Karena keikhlasan merupakan pijakan dasar dalam bertawakal kepada Allah. Tidak mungkin seseorang akan bertawakal, tanpa diiringi rasa ikhlas.
2. Bertahap dalam beramal. Dalam artian, ketika menjalankan suatu ibadah, kita hendaknya memulai dari sesuatu yang kecil namun rutin. Bahkan sifat kerutinan ini jika dipandang perlu, harus bersifat sedikit dipaksakan. Sehingga akan terwujud sebuah amalan yang rutin meskipun sedikit. Kerutinan inilah yang insya Allah menjadi cikal bakalnya keistiqamahan. Seperti dalam bertilawah Al-Qur’an, dalam qiyamul lail dan lain sebagainya; hendaknya dimulai dari sedikit demi sedikit, kemudian ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
3. Diperlukan adanya kesabaran. Karena untuk melakukan suatu amalan yang bersifat kontinyu dan rutin, memang merupakan amalan yang berat. Karena kadangkala sebagai seorang insan, kita terkadang dihinggapi rasa giat dan kadang rasa malas. Oleh karenanya diperlukan kesabaran dalam menghilangkan rasa malas ini, guna menjalankan ibadah atau amalan yang akan diistiqamahi.
4. Istiqamah tidak dapat direalisasikan melainkan dengan berpegang teguh terhadap ajaran Allah swt. Allah berfirman (QS. 3 : 101) :”Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”
5. Istiqamah juga sangat terkait erat dengan tauhidullah. Oleh karenanya dalam beristiqamah seseorang benar-benar harus mentauhidkan Allah dari segala sesuatu apapun yang di muka bumi ini. Karena mustahil istiqamah direalisasikan, bila dibarengi dengan fenomena kemusyrikan, meskipun hanya fenomena yang sangat kecil dari kemusyrikan tersebut, seperti riya. Menghilangkan sifat riya’ dalam diri kita merupakan bentuk istiqamah dalam keikhlasan.
6. Istiqamah juga akan dapat terealisasikan, jika kita memahami hikmah atau hakekat dari ibadah ataupun amalan yang kita lakukan tersebut. Sehingga ibadah tersebut terasa nikmat kita lakukan. Demikian juga sebaliknya, jika kita merasakan ‘kehampaan’ atau ‘kegersangan’ dari amalan yang kita lakukan, tentu hal ini menjadikan kita mudah jenuh dan meninggalkan ibadah tersebut.
7. Istiqamah juga akan sangat terbantu dengan adanya amal jama’i. Karena dengan kebersamaan dalam beramal islami, akan lebih membantu dan mempermudah hal apapun yang akan kita lakukan. Jika kita salah, tentu ada yang menegur. Jika kita lalai, tentu yang lain ada yang mengingatkan. Berbeda dengan ketika kita seorang diri. Ditambah lagi, nuansa atau suasana beraktivitas secara bersama memberikan ‘sesuatu yang berbeda’ yang tidak akan kita rasakan ketika beramal seorang diri.
8. Memperbanyak membaca dan mengupas mengenai keistiqamahan para Nabi, sahabat dan orang-orang shaleh dalam meniti jalan hidupnya, kendatipun berbagai cobaan dan ujian yang sangat berat menimpa mereka. Jusrtru mereka merasakan kenikmatan dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan cobaan tersebut.
9. Memperbanyak berdoa kepada Allah, agar kita semua dianugerahi sifat istiqamah. Karena kendatipun usaha kita, namun jika Allah tidak mengizinkannya, tentulah hal tersebut tidak bisa.

Buah Istiqamah
Istiqamah memiliki beberapa keutamaan yang tidak dimiliki oleh sifat-sifat lain dalam Islam. Diantara keutamaan istiqamah adalah :
1. Istiqamah merupakan jalan menuju ke surga. “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. 41 : 30)
2. Berdasarkan ayat di atas, istiqamah merupakan satu bentuk sifat atau perbuatan yang dapat mendatangkan motivasi dan pertolongan Allah SWT.
3. Istiqamah merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah swt. Dalam sebuah hadits digambarkan : Dari Aisyah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, ‘Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; istiqamahlah dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan istiqamah dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit. (HR. Bukhari)
4. Berdasarkan hadits di atas, kita juga diperintahkan untuk senantiasa beristiqamah. Ini artinya bahwa Istiqamah merupakan pengamalan dari sunnah Rasulullah saw.
5. Istiqamah merupakan ciri mendasar orang mukmin. Dalam sebuah riwayat digambarkan: Dari Tsauban ra, Rasulullah saw. bersabda, ‘istiqamahlah kalian, dan janganlah kalian menghitung-hitung. Dan ketahuilah bahwa sebaik-baik amal kalian adalah shalat. Dan tidak ada yang dapat menjaga wudhu’ (baca; istiqamah dalam whudu’, kecuali orang mukmin.) (HR. Ibnu Majah)

Ciri-ciri orang yang memiliki sifat istiqomah
1. Konsisten dalam memegang teguh aqidah tauhid
2. Konsisten dalam menjalankan ibadah baik mahdoh atau ghoiru mahdoh.
3. Konsisten dalam menjalankan syariat agama, baik berupa perintah maupun larangan
4. Konsisten dalam bekerja dan berkarya, dengan tulus dan ikhlas karena Allah swt.
5. Konsisten dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan

Allah swt menjanjikan balasan yang besar kepada orang-orang yang istiqomah. “Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Ahqaf:13-14). Semoga kita bisa istiqamah dalam segala hal. Amin.

(Source: Alfalahsby.com)

Prepare Idul Adha 2015

Last sunday we bought 20 cows that we put in our new cattle feedlot building. We started to prepare Idul Adha for this year. We hope our cows can grow fast and they will be sold out in idul adha this year, amin.

Minggu, 12 April 2015

Aplikasi Camera 360 Ultimate

Bagi anda yang yang hobi fotografi kini telah hadir aplikasi Camera 360 Ultimate, yang bisa anda tanam pada android anda, iOS atau Windows Phone anda. Aplikasi camera 360 ultimate ini akan membuat anda merasa lebih memukau saat menggunakannya. Ada banyak sekali fitur yang tersedia dlam camera 360 ultimate ini untuk bisa memberikan ruang bagi anda kreasi merubah foto dengan hasil maksimal.

Jika sebelumnya kita telah mengenal MomentCam yang memberikan kemudahan merubah foto anda menjadi gambar karikatur lucu dan mempunyai kelebihan dalam menyediakan fitur gambar karikatur beragam, anda hanya menentukan hasil foto anda yang ingin disatukan dengan gambar karikatur yang sudah disediakan. Nah begitu juga Camera 360 Ultimate, sebuah aplikasi Camera yang populer bagi pengguna android begitupun dengan platform lainnya, yang bisa mengubah foto anda lebih menarik dibandingkan dengan aslinya. Hasil foto dengan camera 360 ultimate juga tampak berbeda dengan sebelum anda memberikan efek pada foto anda dengan fitur yang disediakan Camera 360 tersebut.

Saat ini pun dunia sedang di gemparkan dengan foto selfie. Nah dengan aplikasi Camera 360 juga memberikan anda kemudahan untuk mempercantik foto selfie anda. Bahkan baru-baru ini foto selfie menjadi tren dari berbga kalangan, mungkin karena sekarang dunia teknologi mengalami perkembangan, sehingga foto selfie menjadi tren sekarang ini mulai dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa pun sangat gemar melakukan foto slefie yang tampak lebih keren dengan camera 360.

Dengan aplikasi yang sangat menarik pada camera 360 serta angle dengan sudut 45 derajat akan membuat foto anda terkesan lebih tampan dan cantik. Apalagi menggunkan aplikasi camera 360 ultimate yang terdapat efek-efek foto yang menarik dan akan membuat foto anda lebih keren. Jika anda belum memiliki aplikasi camera 360 anda bisa menemukannya di google play bagi pengguna android. Atau anda pengguna iOS bisa mengunduh di apss store.

(Source: beritatekno.blogdetik.com)