Kamis, 25 Februari 2016

Pengertian Film Dokumenter dan Jenis-Jenisnya

A. Pengertian & Sejarah Film Dokumenter

Ada banyak genre dan jenis film yang ada. Beberapa genre film bioskop yang paling populer adalah film action, film horor, film comedy, dan film drama. Selain itu juga ada genre genre film movie yang lainnya yang tidak kalah. Salah satunya adalah film dokumenter. Pengertian film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan dan fakta. Dalam film dokumenter tidak ada cerita fiktif yang dibuat-buat untuk mendramatisir adegan dalam film. Artinya, film dokumenter merepresentasikan kenyataan dan menampilkan kembali fakta yang ada dalam kehidupan. 

Istilah film dokumenter pertama digunakan dalam resensi film Moana pada tahun 1926 oleh Robert Flaherty, tepatnya pada tanggal 8 Februari 1926. Istilah dokumenter sempat digunakan untuk semua film non-fiksi. Hal ini berarti semua film yang menceritakan fakta dan kenyataan termasuk dalam film dokumenter.

Film dokumenter juga merupakan rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang berlangsung. Dalam film dokumenter, unsur hiburan tidak terlalu ditonjolkan, melainkan unsur pesan khusus dari tema film dokumenter tersebut. Meski begitu dalam beberapa film dokumenter juga menampilkan unsur entertain yang tidak sedikit.

Film dokumenter kerap digunakan sebagai media kritik sosial dengan memotret hal hal kelam dalam negara seperti potret kehidupan masyarakat miskin atau kesenjangan sosial yang terjadi dalam suatu negara. Selain itu film dokumenter juga digunakan untuk membuat film biografi suatu tokoh. Para artis, musisi dan penyanyi dunia yang populer juga sering membuat film dokumenter dengan video dokumentasi hasil konser dan show serta kehidupan sehari-hari mereka.

B. Jenis jenis Film Dokumenter

1. Biografi
Berisi potret, biografi dan profil perjalanan hidup suatu tokoh terkenal dunia, bisa berupa presiden, menteri, pengusaha, artis, musisi, dan lain-lain.
Contoh : Mandela, Salvador Dali, This Is It Michael Jackson

2. Sejarah
Berisi rekaman kejadian dan peristiwa bersejarah yang terjadi di masa lalu, bisa berupa perang, perjanjian, kehidupan masa lalu dan lain-lain.
Contoh : Triumph of the Will, Olympia I, Mutiara dari Timur

3. Traveling
Berisi footage laporan perjalanan lengkap ke tempat wisata atau tempat tempat tertentu bisa dalam bidang antropologi atau bidang hiburan saja.
Contoh : Nanook of the North, Song of Ceylon

4. Ilmu Pengetahuan
Berisi film dokumenter tentang pendidikan dan education yang memberikan informasi bisa dari bidang sains, teknologi, budaya dan lain-lain.
Contoh : Discovery Channel, National Geographic

5. Investigasi
Berisi rekaman penyelidikan dan investigasi secara jurnalistik suatu kasus atau peristiwa yang sedang dibahas dengan tujuan mengetahui lebih dalam.
Contoh : The Thin Blue, The Act of Killing

Itulah sedikit informasi mengenai pengertian film dokumenter dan jenis-jenisnya. Film dokumenter memang merupakan film yang berisi rekaman dari kejadian nyata tanpa adanya unsur fiksi. Semoga info tersebut bermanfaat.

(Source : Namafilm.blogspot.co.id)

Selasa, 23 Februari 2016

Syaikh Palestina : Saya Berharap Muslim Indonesia ditunjuk Allah untuk Memimpin Peradaban Islam Selanjutnya

Suatu saat kami duduk di Masjid Jogokariyan, di hadirat Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina. Kami katakan pada beliau, “Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan Palestina ini takkan selesai sampai bangsa ‘Arab bersatu. Bagaimana pendapat Anda?”

Beliau tersenyum. “Tidak begitu ya Ukhayya”, ujarnya lembut. “Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini sesiapa yang dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya, lalu Dia muliakan mereka dengan agama dan kejayaan itu.”

“Pada kurun awal”, lanjut beliau, “Allah memilih Bangsa ‘Arab. Dipimpin RasuluLlah, Khulafaur Rasyidin, dan beberapa penguasa Daulah ‘Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para punggawanya menyimpang, Allahpun mencabut amanah penjayaan itu dari mereka.”

“Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan mereka datang menyokong Daulah ‘Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan banyak ‘Ulama & Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia.”

“Lalu ketika Bangsa Persia berpaling dan menyimpang, Allah cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.”

“Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk.”

“Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu pada Bangsa Turki; ‘Utsman Orthughrul & anak turunnya, serta khususnya Muhammad Al Fatih.”

“Ketika Daulah ‘Aliyah ‘Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini.”

Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan matanya yang buta oleh siksaan penjara Israel, dia arahkan wajahnya pada kami lalu berkata. “Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek”, katanya sedikit tertawa, “Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran agamanya ini.”

“Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; dari Maroko, sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh.

“Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.”

“Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami, para pejuang Palestina masih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan. Bersabar menanti kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang. Bersabar hingga kita bersama shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka insyaaLlah.”

Ah.. Campur aduk perasaan, tertusuk-tusuk rasa hati kami di Jogokariyan mendengar ini semua. Ya Allah, tolong kami, kuatkan kami..

Ditulis oleh Ustadz Salim A. Fillah

Kamis, 18 Februari 2016

Majalah Elshinta Edisi Januari 2016

"Saat ini, kalau dilihat secara umum, kondisi dunia wirausaha sudah mulai baik dan bertumbuh. Negara ini selama 350 tahun dibuat malas oleh penjajah dan di usia 70 tahun merdeka, kita pun harus terus berperang melawan korupsi. Tapi selama 70 tahun ini, iklim dunia wirausaha sudah mulai lebih baik tapi harus terus ditingkatkan. Hal ini bisa terlihat, misalnya di sejumlah perguruan tinggi saat ini secara khusus mereka sudah memberikan pendidikan dan pelatihan seputar dunia wirausaha. Karena kenyataannya kini, dari 250 juta penduduk Indonesia, hanya sekitar 2% saja yang menjadi pengusaha dan memberikan lapangan pekerjaan bagi yang lain. Selebihnya, masyarakat kita masih bekerja dengan orang lain."
Dewi Motik Pramono, Founder LPKK De Mono & Yayasan Ar-Rahman Motik.

Minggu, 14 Februari 2016