Minggu, 28 Agustus 2016

Berenang adalah Sunnah Nabi

Sore tadi lihat acara tv di trans7, acara tersebut meliput tentang kegiatan dari tiga Hafidz kembar yaitu, “Hannan, Mannan , dan Ihsan,” atau biasa disingkat dengan HAMANIS. Mereka sedang refreshing dengan cara memancing, berman Flying Fox, makan siang, dan berenang. Di waktu berenang, salah satu dari tiga Dai tersebut bilang bahwa berenang adalah sunnah Nabi. Statemen tersebut memberikan sebuah inspirasi dan mengingatkan saya tentang hadits Nabi Muhammad yang pernah saya dengar 12 tahun yang lalu. Karena saya hobi berenang akhirnya mencari kebenaran tentang hadits Nabi tersebut di internet, dan menemukannya di blog SDIT Insan Mulia bahwa, Rasulullah Saw bersabda; “Ajarilah Anak-anak kamu berkuda, berenang dan memanah” (HR. Bukhari Muslim).

Keinginan tahu saya tentang olahraga berenang masih belum padam, akhirnya membuka Wikipedia.org, salah satu ensiklopedia online terbesar di dunia, tentang olahraga yang amazing ini. Menurut Wikipedia, Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air. Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

Sedangkan tentang sejarah dari olahraga air tersebut dijelaskan juga di Wikipedia, bahwa manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).

Demikianlah salah satu jenis olahraga yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad. Saya sendiri membiasakan diri untuk rutin berenang seminggu sekali dengan durasi 1 jam, sebagai cara menjaga kesehatan dan sebagai sarana refreshing, agar tubuh dan pikiran bisa selalu dalam kondisi prima.

Selasa, 23 Agustus 2016

Peran Para Pemuda dalam Pengembangan Potensi Daerahnya Masing-Masing

Dulu, kata 'Merantau' itu identik dengan seorang pemuda yang berasal dari desa beradu nasib dengan cara mencari pekerjaan di kota besar agar bisa merubah hidupnya menjadi lebih baik. Cerita tentang merantau banyak sekali, salah satunya adalah Novel 'Tetralogi Laskar Pelangi' karya Andrea Hirata, yang bercerita tentang sang tokoh utama, Si Ikal, anak pulau Belitong yang pergi ke Jakarta untuk kuliah dan bekerja, dan disana dia berjuang untuk bertahan hidup di kerasnya Ibu Kota.

Memang merantau itu hal yang baik untuk mencari ilmu dan menambah pengalaman, namun kembali ke kampung halaman untuk mengembangkan potensi yang ada di daerahnya masing-masing adalah hal yang sangat penting, sebagai wujud kecintaan seorang pemuda kepada tempat dimana dia dilahirkan. Jangan sampai seorang pemuda bersikap seperti pribahasa "Kacang yang lupa akan kulitnya".

Mengembangkan potensi daerah di Indonesia adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh negeri ini, sebagai upaya untuk pemerataan pembangunan, kalau bukan putra daerah siapa lagi yang akan membangun daerahnya masing-masing. Potensi-potensi disetiap daerah sangat beragam dan sangat kaya. Banyak daerah yang kaya akan SDA (Sumber Daya Alam) tetapi minim SDM (Sumber Daya Manusia) - nya.

Hal yang diperlukan untuk mengembangkan potensi daerah adalah pendidikan yang merata untuk semua masyarakat di negeri ini, dan pengembangan jiwa 'Entrepreneurship' dari para putra daerah. Jika sebagian besar putra daerah memiliki jiwa 'Entrepreneurship' yang bagus maka mereka akan melihat sebuah tantangan menjadi peluang, merubah hal biasa menjadi luar biasa, dan membuat sampah menjadi emas, seperti apa yang dikatakan Pak Ciputra.

Mari kita lihat contoh dari keberhasilan para pemuda yang berhasil mengembangkan potensi daerahnya seperti di Desa Sumber Bulu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. Para putra daerah di desa tersebut mampu mengubah potensi alam di desanya berupa Kali (Sungai) Badeng, menjadi wisata olahraga arum jeram.

Menurut Yusuf Sugiono, salah satu pengelolah tempat arum jeram, Wisata tersebut dibuka untuk umum pada bulan Oktober 2011, awalnya tempat tersebut memiliki hanya 4 buah ban yang digunakan untuk tubing, dan sekarang sudah berkembang menjadi lebih dari 40 buah ban lengkap dengan pelindung kaki dan tangan, serta crew sebanyak 30 orang yang terdiri dari pemuda-pemuda di desa tersebut. Dan pengunjungnya berasal dari Kabupaten Banyuwangi dan banyak yang dari luar Kabupaten. Dan juga tempat wisata ini sangat didukung oleh pemerintahan setempat.

Dari kisah diatas bisa diambil pelajaran bahwa peran pemuda untuk mengembangkan daerahnya sangat vital, dan juga dukungan dari pemerintah setempat untuk memacu kreatifitas para pemudahnya sangat diperlukan agar saling mendukung. Jadi bisa disimpulkan bahwa "Merantau, untuk mencari ilmu serta pengalaman, dan kita kembali ke kampung halaman untuk berbakti kepada Ibu Pertiwi".

Minggu, 21 Agustus 2016

Para Pemilik UMKM

Sudah 3 tahun saya buka kursus bahasa Inggris, dengan nama Inspiration English Course, di toko KUD Sukodono-Sidoarjo, sejak saat itu saya jadi tahu bahwa peran UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sangat vital bagi masyarakat banyak. Saya jadi bagian dari mereka, sebagai seorang pemilik usaha kecil. Di lokasi Kursus Bahasa Inggris saya, ada banyak pengusaha kecil lainnya, seperti warkop, salon, toko baju, agen snack, toko minuman diet, toko buah. Belum lagi yang ada di seberang jalan di depan kompleks toko KUD, ada toko kosmetik, tambal ban, tempat cukur rambut, toko jamu, nasi goreng, nasi pecel, studio foto, tempat bermain anak-anak, toko beras, agen pulsa, toko kaca mata, tukang sol sepatu, tukang kunci, dll. Mereka semua memiliki skill-nya masing-masing untuk mencari Riski Allah.

Setelah saya amati, skill entrepreneurship dari kebanyakan pemilik UMKM belum memiliki planning ke depan untuk mengembangkan usahanya, mereka 'mandeng' di posisi self employed. Mungkin sedikit yang tahu tentang konsep 'Cash Flow Quadrant' dari Pak Robert Kyosaki, yang membagi perkembangan Bisnis seseorang jadi 4 tahap, yaitu Employee, Self Employed, Business Owner, & Investor.

Kalau menurut Pak Iman Supriyono, sang trainer dari SNF Consulting, berpendapat bahwa UMKM itu kalau dianggap anak yatim oleh pemerintah maka dia akan memiliki mental anak yatim selamanya. Jadi Pak Iman berpendapat bahwa pemilik UMKM harus menjadikan usahanya menjadi HGE (High Growth Enterprise) yaitu sebuah usaha yang berkembang dengan cepat, dan tidak menjadi sebuah usaha yang tergantung oleh bantuan pemerintah.

Saya juga sangat mendukung pendapat Bapak Wakil Presiden, Pak Jusuf Kalla, bahwa beliau menginginkan pendidikan di negeri ini bisa mendidik siswa bisa menjadi pengusaha yang handal dan profesional, sebagai upaya untuk menghadapi MEA.

Jadi peran dan peningkatan skill para pemilik UMKM sangatlah vital, agar mereka bisa hidup di negerinya sendiri, bisa mengembangkan usahanya, dan memiliki daya saing kelas dunia. Dan ini adalah tanggung jawab kita bersama.

Sabtu, 06 Agustus 2016

Indonesia Itu Terlalu Banyak Politikus dan Terlalu Sedikit Enterpreneur

KAMIS, 14 MARET 2013 | 05:41 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, menyayangkan terlalu banyaknya politikus di Indonesia. Sebuah negara tidak akan maju bila terlalu banyak politikusnya. “Indonesia itu terlalu banyak politikus dan terlalu sedikit enterpreneur,” katanya di acara “Surat untuk Indonesia” di Binus Business School, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2013.

Dahlan mengatakan negara memerlukan minimal dua persen dari jumlah penduduknya untuk menjadi seorang enterpreneur. Sedangkan Indonesia baru memiliki sebanyak 0,8 persen pengusaha.

Melihat kondisi itu, ia lebih menyarankan kepada anak muda Indonesia untuk menjadi seorang pengusaha. Karena para pemuda masih memiliki stamina yang sangat bagus sehingga bisa tahan banting melawan kesulitan-kesulitan awal yang biasa dihadapi para pengusaha.

Sebagai pengusaha pun seseorang akan lebih bisa bekerja secara mandiri tanpa harus mengikuti birokrasi-birokrasi seperti saat kerja pada tatanan pemerintahan. Dengan majunya ekonomi, kata Dahlan, citra Indonesia di dunia Internasional akan terangkat. Karena kebanyakan orang internasional lebih sering melihat kondisi negaranya dari sisi ekonominya.

Selain harus meningkatkan kondisi perekonomian dengan menambah jumlah pengusaha, Dahlan juga menyarankan untuk menambah jumlah sarjana di bidang lain selain sarjana sosial. “Dari pengamatan sekilas saya, Indonesia terlalu banyak sarjana sosial. Kita masih perlu tambah kuota untuk sarjana ekonomi, kesehatan, teknik, dan seni,” katanya.

(Source : Https://m.tempo.co/read/news/2013/03/14/090466943/dahlan-iskan-indonesia-terlalu-banyak-politikus)

Manfaat Buah Pepaya

Pepaya adalah buah paling menguntungkan untuk pencernaan. Buah ini menyediakan serat yang melimpah sehingga sangat baik untuk melancarkan buang air besar. Kandungan air yang tinggi di dalamnya juga memberikan bantuan mengatasi sembelit. Konsumsi setidaknya 2 potong buah pepaya setiap hari agar pencernaan anda lancar dan terbebas dari sembelit.

(Source : Http://www.manfaatcaramengatasi.com/2015/11/9-buah-untuk-melancarkan-buang-air-besar.html)

Iuran BPJS Tidak Bisa Diambil oleh Peserta

Jakarta, 23 Desember 2013

Pendaftaran Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) akan dibuka beberapa hari lagi. Tepatnya 1 Januari 2014, di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terdekat (dahulu PT Askes).. Mulai sekarang siapkan foto copy KTP dan kartu keluarga, serta 2 lembar pas foto berwarna ukuran 3X4.

JKN bertujuan agar semua pendudukIndonesia terlindungi dalam sistem asuransi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.

Sebagai asuransi kesehatan bersifat sosial, JKN mempunyai prinsip gotong royong. Yang kaya membantu yang miskin, yang sehat menolong yang sakit. Kepesertaan asuransi ini bersifat wajib. Mereka yang mampu harus mengiur. Penduduk miskin mendapat bantuan pemerintah.

Rencananya, 1 Januari 2014, JKN yang menjadi bagian dari sistem jaminan sosial nasional (SJSN) mulai dilaksanakan di Indonesia. Untuk tahap pertama, sudah dipastikan menjadi peserta JKN adalah masyarakat tidak mampu yang masuk dalam penerima bantuan iuran (PBI), anggota TNI/Polri dan pensiunannya , pegawai negeri sipil (PNS) dan pensiunannya, peserta jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) Jamsostek.

Untuk tahap selanjutnya, seluruh penduduk yang belum masuk sebagai peserta JKN agar mendaftar ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terdekat (dahulu PT Askes)

Jaminan kesehatan sangat diperlukan saat jatuh sakit. Bisa dibayangkan, jika ada sanak-famili, tetangga, lingkungan kita yang terkena serangan jantung dan harus masuk di ICU, muncullah beberapa pertanyaan antara lain, berapa rupiah yang harus disiapkan, apakah si pasien mempunyai dana untuk membayar biaya pengobatan. Jika tidak punya uang, apakah ada keluarga yang siap membantu atau majikannya yang menanggung biayanya. Lalu, bingung harus berbuat apa.

Pada kondisi tertentu, bisa saja ada bantuan dari sanak-famili dan tetangga. Namun tentu tidak dapat diharapkan terus menerus. Kondisi seperti ini tidak akan terjadi lagi, jika semua rakyat Indonesia sudah menjadi peserta JKN karena biaya kesehatan sudah teratasi.

Setiap penduduk wajib menjadi peserta JKN, untuk mencapai seluruh rakyat Indonesia menjadi peserta JKN diperkirakan perlu waktu hingga 2019. Dengan membayar iur JKN berarti menjalankan prinsip kegotongroyongan. Peserta yang mampu membantu yang tidak mampu, peserta yang berisiko rendah membantu peserta yang berisiko tinggi, dan peserta yang sehat membantu yang sakit, karena itu, iur JKN tidak bisa diambil oleh peserta. Lantas kemana dan untuk apa saja dana yang terkumpul dari masyakat?

Pada kondisi tertentu, bisa saja ada bantuan dari sanak-famili dan tetangga. Namun tentu tidak dapat diharapkan terus menerus. Kondisi seperti tidak akan terjadi lagi, jika semua rakyat Indonesia sudah menjadi peserta JKN karena biaya kesehatan sudah teratasi.

Setiap penduduk wajib menjadi peserta JKN, untuk mencapai seluruh rakyat Indonesia menjadi peserta JKN diperkirakan waktu hingga 2019. Dengan membayar iur JKN berarti menjalankan prinsip kegotongroyongan. Peserta yang mampu membantu yang tidak mampu, peserta yang berisiko rendah membantu peserta yang berisiko tinggi, dan peserta yang sehat membantu yang sakit, karena itu, iur JKN tidak bisa diambil oleh peserta. Lantas kemana dan untuk apa saja dana yang terkumpul dari masyakat?

Dana JKN yang dihimpun dan dikelola oleh BPJS Kesehatan merupakan dana amanat yang dikelola sebaik-baiknya agar dapat dimanfaatkan bagi kepentingan peserta. Dana JKN dikelola secara nirlaba.

Yang juga penting, adalah JKN memberikan jaminan kesehatan berkelanjutan. Meskipun peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal, selama masih di wilayah Indonesia, tetap mendapatkan pelayanan yang sama.

Saat ini fasilitas kesehatan yang dimiliki pemerintah otomatis melayani JKN. Sementara fasilitas kesahatan milik swasta yang dapat melayani JKN jumlahnya terus bertambah. Hanya tinggal sekitar 30% saja yang belum bergabung.

Walaupun sudah ada JKN, masyarakat tetap wajib menjaga kesehatannya. Selain itu, masyarakat harus mematuhi aturan yang diterapkan dalam pelaksanaan JKN. Misalnya, mematuhi sistem rujukan mulai dari pelayanan tingkat pertama di Puskesmas. Tidak semua penyakit harus disembuhkan di rumah sakit.

Untuk informasi lebih lanjut tentang JKN, dapat menghubungi Halo Kemkes di nomor 500567, Hallo Askes di nomor 500400 atau mengunjungi  www.jkn.kemkes.go.id

(Source : Http://www.depkes.go.id/article/view/13120014/jkn-semakin-dekat.html)

Jumat, 05 Agustus 2016

Meet The Richest Person In Every State

For the second consecutive year, Forbes scoured the country to track down the richest person in every state. Thirteen people landed on the map for the first time this year, including Facebook FB +1.54% CEO Mark Zuckerberg. The 32-year-old has made more than $18 billion in the last 12 months and now worth $51.6 billion, enough to dethrone Oracle ORCL +0.47% founder Larry Ellison as the richest person in California.

On the opposite coast, former New York City Mayor Michael Bloomberg replaced fellow political heavyweight David Koch as the richest man in the Empire State. Sinking oil prices weighed on Koch’s industrial empire, while Bloomberg’s financial data and media business continued to thrive. The only active politician on the list is Jim Justice, a billionaire coal magnate from West Virginia. In May, Justice captured the Democratic nomination for governor.

In total, Forbes hunted down 54 tycoons (four states had ties) worth a total of $682 billion. Their fortunes average $12.6 billion, and all but eight of them are billionaires. They made money in industries as distinct as the places they call home. Eight got rich in finance and investments, another eight struck gold in fashion and retail, and six forged their fortunes in the food and beverage industry.

Stanley Kroenke, one of three sports billionaires in the group, is now the richest person in Missouri, after passing Enterprise Rent-A-Car founder Jack Taylor. In January, Kroenke made hundreds of millions by striking a deal to move the St. Louis Rams back to their old home in Los Angeles. A bigger market means more opportunities to sell high-priced tickets and luxury seating, which add up to a more valuable team. The move was good for Kroenke, who is now worth some $7.9 billion, but plenty of other people in Missouri are bitter about it.

Kroenke is not the only departing billionaire leaving behind angry neighbors. Last year, hedge fund manager David Tepper was New Jersey’s richest resident, with a net worth of $10.4 billion. But he has since moved to Florida, a state with no income taxes. That could make a big difference for Tepper, who hauled in an estimated $1.2 billion in earnings last year, the fourth-most of any hedge fund manager in the world. His move will also have an impact on the state budget of New Jersey. “We may be facing an unusual degree of income tax forecast risk,” state budget officer Frank Haines told a state senate committee in April. “The person ranked by Forbes Magazine as the wealthiest New Jersey resident has shifted [his] personal and business domicile to another state.”

Three newcomers to this year’s list have never before appeared on a Forbes ranking. The most well-known of the three is Alabama resident Jimmy Rane — also known as the Yella Fella, his cowboy alter-ego that appears in TV commercials for his lumber company. Rane stepped into a family dispute over his father-in-law’s estate in 1970 and ended up taking over a small business that manufactured fence posts. Nearly a half century later, he is still running the company. Great Southern Wood now takes in more than $700 million in revenue, and Rane is worth an estimated $610 million.

Also making their debuts: Alaskan real estate kings Jonathan Rubini and Leonard Hyde. Co-owners of JL Properties, they control much of the Anchorage skyline, including the 21-story ConocoPhillips Tower, Alaska’s tallest building. Their biggest project, though, is a 3,600-unit residential development on an Army-Air Force base in Anchorage. Each partner is worth an estimated $350 million, huge fortunes by Alaskan standards but not enough to be the richest in any other state in the country.

There is plenty of wealth just south of Alaska, in Washington State, home of the world’s richest man, Bill Gates. His former Microsoft partners, Steve Ballmer and Paul Allen, are also both Washington residents and are among the 25 richest people in America. Their neighbor Jeff Bezos is the 3rd-richest person in America. Bezos would be the richest person in any other state in the country except Nebraska. Warren Buffett is the richest in the Cornhusker State, with a net worth of $67.9 billion.

(Source : Forbes.com)

The Big Ten

Here are the big 10 indonesian businessmen based on Forbes :

Rabu, 03 Agustus 2016

Pelajaran dari Sang Raja Obat dari India

Berikut adalah sepenggal kisah sang raja obat dari India 'Dilip Shangvi' yang dikutip dari studentpreneur.co/blog :

"Pikiran dari Dilip sudah jauh kedepan. Dilip menyadari bahwa peluang mendapatkan pelanggan lebih besar jika kota yang di datangi mempunyai penduduk yang lebih banyak. Pada saat itu keuangan Dilip belum begitu baik dan akhirnya dia meminjam uang ibunya sebesar 10 ribu rupee untuk membuka toko obat sendiri di Mumbai pada tahun 1983."

Memang Family Bisnis dari keluarga Dilip adalah penjual obat, tetapi Dilip tidak mau menjadi bayang-bayang sang ayah selamanya, karena dia memiliki impian yang lebih besar dan inovasi yang lebih hebat dari pada sang ayah, maka dari itu Dilip membuka toko obatnya sendiri di tempat yang menurut dia berpotensi besar bisa mengembangkan bisnisnya dengan cepat.

Jadi, mulailah menjalankan petualangan bisnis kita sendiri & jangan menjadi bayang-bayang orang lain selamanya.

Selasa, 02 Agustus 2016

Rahasia

Kuberi tahu satu rahasia padamu, Kawan
Buah paling manis dari berani bermimpi
Adalah kejadian-kejadian menakjubkan
Dalam perjalanan menggapainya

(Source : Novel 'Maryama Karpov', By Andrea Hirata)