Selasa, 28 Mei 2019

Dahsyatnya Puasa Daud



Apalah arti sebuah ilmu, jika tidak memberi manfaat bagi diri dan orang lain. (Page vii)

“Wahai diri, jika kau ingin ditinggikan dihadapan makhluk, merendahlah dihadapan Rabb-mu.” (Page xv)

Perasaan cinta dari sesama adalah suatu perasaan yang tidak bisa dipaksakan. (Page xv)

Salah satu parameter keimanan adalah ketika tidak ada satu pun orang lain yang terluka akibat ulah tangan dan lisannya. (Page xviii)

Di dunia modern ini, banyak yang sudah melupakan peran Tuhan terhadap keberhasilan hidupnya. (Page xix)

Sehingga dengan sikap takwanya, Allah membuka berbagai jalan keluar dari semua permasalahan yang dihadapinya. (Page xxi)

Rezeki yang luas, jodoh idaman, kesehatan, anggaplah sebagai bonus yang tak perlu diadikan tujuan dari ibadah kita. (Page xxii)

Kita saja saat menyayangi seseorang, berusaha dengan sangat keras agar bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan orang yang kita sayangi. (Page xxiii)

Kehidupan Nabi Daud layak diteladani. Walaupun beliau sebagai seorang raja, beliau punya usaha sendiri, tidak menjadikan jabatan dan kekuasaannya sebagai alat memperbanyak materi. (Page 3)

Bahkan tidak ada satu pun puasa sunah yang lebih baik dibanding puasa Daud. (Page 9)

“Kerjakanlah puasa yang paling afdol di sisi Allah, yaitu puasa Daud. Beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR Muslim, dari Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash).

Kita harus ingat, bahwa sekecil apa pun ibadah kita, akan membawa dampak baik. Tak hanya dampak akhirat, tapi sudah tampak semenjak kita hidup di dunia. (Page 22)

Sering ahli ibadah dunianya tampak biasa, bahkan terlihat kekurangan, tapi jiwanya jauh lebih bahagia dibandingkan orang suka bermaksiat berlimpah kekayaan. (Page 22)

Termasuk puasa Daud yang mengandung hikmah yang dahsyat untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan. (Page 27)

Dengan memiliki impian, keinginan, harapan, asa, hidup kita bisa lebih bersemangat, karena kita merasa ada yang kita ingin capai dalam hidup. (Page 36)

Kita perlu risau jika dalam kehidupan yang hanya sekali ini kita tidak meninggalkan warisan bagi dunia. (Page 37)

Bagaimana cara memupuk impian agar tidak layu dalam diri kita? Salah satunya dengan menuliskannya. Ketika kita sudah mengabadikan impian itu dalam bentuk tulisan, kita pun semakin yakin dan mantab untuk mengejarnya. Minimal kita selalu teringat dengan mimpi kita. (Page 38)

Dengan rintangan manusia akan terseleksi, siapa yang bersungguh-sungguh dengan impiannya, dan siapa yang tidak serius dalam memperjuangkan mimpinya. (Page 42)

“sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah 214)

Karena memang ujian dihadirkan Allah untuk melihat keseriusan kita berusaha dan sampai seberapa tingkat kesabaran kita. (Page 43)

Kenikmatan dunia biasanya terlihat indah saat belum dimiliki, tetapi menjadi biasa saja jika sudah dalam genggaman. (Page 46)

Misalkan, kita memiliki Dream 100, yakni impian serba 100 sebelum menghadap Allah:

1.       Ingin mendirikan rumah mandiri yang memandirikan minimal 100 anak yatim.

2.       Ingin mendirikan pesantren tahfidz yang mencetak minimal 100 penghafal Al-Qur’an.

3.       Ingin mendirikan perusahaan yang minimal memberikan 100 lapangan pekerjaan.

4.       Ingin menulis 100 judul buku yang menginspirasi jutaan pembaca.

5.       Dan seterusnya. (Page 46)

Jika kemampuan kita masih jauh dari yang kita impikan, tugas kita hari ini adalah memulai langkah sekecil apa pun yang kita mampu. (Page 47)

Tidak ada satu pun problematika hidup di dunia ini yang tidak ada solusinya. (Page 53)

Dan yang membuat sang hamba jauh dari Tuhannya adalah kemaksiatan yang dikerjakannya. (Page 53)

Jika kita hanya mengandalkan kerja keras, sangat sulit bagi kita sebagai manusia yang lemah untuk menggapai semua harapan dan keinginan kita yang mungkin sangat tinggi. (Page 57)

Sesungguhnya manusia untuk bisa meraih kemudahan dalam hidupnya, maka ia tak boleh meninggalkan kebiasaan memberi. (Page 57)

Ia yang memiliki kontribusi luas pasti memiliki posisi tinggi dalam hati orang di sekitarnya. (Page 58)

Ia ikhlas menuntut ilmu agar bisa membagikannya ke orang lain. Dan hasilnya akan dia panen kelak di akhirat. Ilmu yang bermanfaat adalah salah satu warisan yang mengalir pahala meski kita sudah di alam barzakh. (Page 59)

Umat yang kuat lebih dicintai Allah ketimbang umat yang lemah. Termasuk kuat fisiknya. (Page 59)

Kalau di sini kita hanya hidup untuk menjalani aktivitas dan kepentingan diri, lalu untuk apa kita hidup? (Page 59)

Memberilah dengan didasari iman dan takwa kepada Allah, sehingga Allah akan membuktikan bahwa Dia akan memudahkan segala urusan kita. (Page 60)

Ibn Al-Qayyim berkata, “Puasa memberikan kekuatan luar biasa menjaga anggota badan dan kekuatan batin, serta melindungi badan dari kontaminasi unsur-unsur luar yang merusak dan menguasai diri manusia. Selain itu, puasa juga mengosongkan unsur-unsur buruk bagi kesehatan. Puasa mengontrol kesehatan hati dan anggota badan, serta membiasakan diri bagi yang berpuasa untuk menahan hawa nafsu. Ini adalah cara terbesar menuju ketakwaan.” (Page 81)

Doa orang yang sedang berpuasa hingga ia berbuka adalah salah satu doa yang sangat diijabah Allah. (Page 86)

Doa yang paling penting tentunya adalah doa agar dosa-dosa kita diampuni Allah. (Page 86)

Perbuatan dosa dan maksiat adalah pemutus mengalirnya rezeki yang berkah. (Page 89)

Jangan iri kepada orang yang jarang ibadah tetapi hartanya makin banyak. (Page 95)

Konsumen pun semakin mencintai kita karena pelayanan kita tulus, bukan hanya demi profit atau laba, tetapi juga adanya rasa empati dalam diri kita. (Page 103)

“Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Puasa Daud merupakan salah satu upaya kita dalam mengikhtiarkan hadirnya kekasih luar biasa itu. Bukankah Tuhan hanya akan mempertemukan kita dengan kekasih yang sepadan? (Page 112)

Penantian yang baik adalah penantian yang disertai dengan perbaikan diri. (Page 113)

Alangkah hebat pribadi-pribadi yang masih lajang, tetapi sudah memiliki kebiasaan menghidupkan amalan sunah dalam kesehariannya. (Page 113)

Puasa adalah ikhtiar yang sangat baik untuk menjaga kesucian diri dari berbagai dosa. (Page 114)

Puasa adalah benteng yang kuat untuk menjaga seorang hamba dari godaan nafsu yang tidak mengenal kata puas. (Page 116)

Rasulullah pun menganjurkan agar orang yang belum siap menikah hendaknya memperbanyak puasa. (Page 117)

“Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa sepanjang waktu puasanya (selama ia berpuasa) dengan doa-doa yang sangat penting bagi urusan akhirat dan dunianya, bagi dirinya, bagi orang yang dicintainya, dan untuk kaum muslimin.” Imam An-Nawawi (Page 119)

Muhammad bin Sirin Al-Anshari, seorang ulama ahli fikih terkenal, sangat istiqomah melaksanakan puasa Daud. (Page 124)

Puasa Daud bisa dilaksanakan sepanjang tahun, kecuali pada bulan Ramadhan dan hari-hari tertentu kita dilarang berpuasa. (Page 142)

“Rasulullah saw, melarang berpuasa pada dua hari raya, yaitu Idul Fitrhri dan Idul Adha.” (HR. Muslim)

Tidak boleh berpuasa pada hari tasyrik (11, 12, 13 Zulhijah) menurut kebanyakan pendapat ulama. Alasannya adalah sabda Nabi saw, “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim).

Puas Daud adalah puasa yang paling maksimal. (Page 149)

Untuk puasa wajib, kita berniat sebelum terbit fajar berdasarkan hadis Rasulullah saw, “Barangsiapa yang tidak berniat untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.”

Sedangkan khusus untuk puasa sunah, kita boleh berniat puasa setelah fajar terbit apabila sebelumnya kita tidak makan. (Page 153)

(Nawaitu sauma dawud sunnatan lillahi ta’ala)
Artinya, “Saya berniat puasa sunah Daud karena Allah ta’ala.” (Page 154)

Sabtu, 18 Mei 2019

MENJAWAB TANTANGAN PORNOGRAFI REMAJA INDONESIA



Pemain-pemain andal di bidang ini (pornografi) adalah perusahaan multinasional, yang juga telah mencatat dirinya di bursa saham internasional. (Page 15)

Pornografi juga seharusnya menjadi pertimbangan masuk sebagai salah satu Daftar Negatif Investasi. (Page 17)

Bahkan menggambarkan seolah-olah kasus-kasus bugil depan kamera sebagai kasus biasa yang remeh temeh. Lama kelamaan, masyarakat bisa memandangnya sebagai dekriminalisasi, tidak lagi menganggap sebagai perbuatan jahat atau pelanggaran. (Page 18)

Kasus Budi Han, fotografer yang mencuri adegan di ruang ganti pakaian saat casting terhadap beberapa model dan artis, yang jelas-jelas kriminal saja dikomplain para korban sangat tidak adil. Bayangkan, seumur hidup sampai kiamat, video telanjang itu akan tetap ada dan terus diedarkan, bahkan dijual murah meriah bergenari generasi. Bandingkan dengan penjara yang dikenakan pada Budi Han yang hanya 1 tahun 2 bulan sebelum dipotong masa tahanan. (Page 18)

Mengingat internet mustahil dikuasai kekuatan tunggal manapun (Page 19)

‘Don’t Try Pornography at Home!’ (Page 21)

Adalah sebuah kesempatan istimewa bagi kita untuk dapat menyayangi dan merawat seorang anak. (Page 23)

Menurut NetValue, pada bulan September tahun 2000, anak-anak menghabiskan waktu 64,9% lebih banyak untuk mengunjungi situs porno dibandingkan situs game. (Page 23)

Salah satu persembahan terindah yang bisa anda berikan pada anak adalah kasih saying tulus dan rasa percaya diri yang sehat. (Page 29)

Perilaku seksual ditentukan bukan hanya oleh pengetahuan, melainkan oleh nilai-nilai luhur yang dianut. (Page 30)

“Menikmati materi pornografi menorehkan kenangan buruk di benakmu sepanjang sisa hidupmu.” (Page 31)

Mereka (para penyedia pornografi) mencari pelanggan seumur hidup, karena mereka tahu pornografi menyebabkan ketagihan. (Page 35)

Pornografi menciptakan dorongan untuk memuaskan diri dan kegoisan. (Page 35)

Sebagai dewasa muda yang masih lajang, anda berada pada titik yang kritis dalam hidup anda. (Page 37)

Anda (dewasa muda lajang) adalah target utama dari usaha keras industry hiburan untuk mengeruk keuntungan dari seks. (Page 37)

Pornografi bisa dan akan meracuni pikiran, tutur kata, dan nilai-nilai moral anda. Anda akan terkejut mendapatkan betapa mudahnya pornografi menghempaskan rasa harga diri dan rasa hormat anda pada orang lain. (Page 37-38)

Ketergantungan terhadap pornografi layaknya sumur tanpa dasar, di mana hanya tindakan drastislah yang dapat menolong anda. (Page 38)

Lindungi diri anda dari efek destruktif materi pornografi. (Page 38)

Cinta dalam pernikahan adalah hal yang pribadi. Tapi itu tak berarti bagi para pebisnis pornografi. (Page 38)

Sebagian besar pasangan dalam pernikahan mengakui mereka hancur lebur ketika pasangan mereka berselingkuh. Tapi sebagian dari orang-orang itu meracuni hubungan mereka dengan memperkenalkan “orang ketiga” – dalam bentuk film, majalah, dan materi pornografi lain. Benda-benda itu merusak ikatan antar pasangan, efeknya bisa terasa langsung atau dalam jangka panjang. (Page 38-39)

Para ayah yang menggunakan pornografi –apapun alasannya- menghancurkan rasa aman si anak gadis dan membuatnya menganggap bahwa perempuan hanyalah obyek seksual belaka. (Page 39)

Satu dari tiga anak perempuan dan satu dari tujuh anak laki-laki akan mengalami penganiayaan di usia 18. (Page 40) 

Jumat, 17 Mei 2019

FLOW DI ERA SOCMED



“Menuliskan pikiran dan perasaan terdalam yang menyimpan pengalaman traumatis dapat menghasilkan suasana hati yang lebih nyaman, pandangan yang lebih positif, dan kesehatan yang lebih baik”. JAMES W. PENNEBAKER (Page 18)

Membaca itu seperti melatih otot, semakin sering dilakukan, maka otot membaca kita akan semakin kuat. (Page 20)

“Kita lebih kerap diajari apa (what), tetapi tidak bagaimana (How).” Colin Rose (Page 23)

Di sisi lain, konsep “Mengikat Makna” juga merupakan konsep yang bisa diterapkan sendiri (otodidak) karena, selain mudah dipraktikkan, tidak perlu banyak teori. (Page 30)

Life skill adalah kecakapan hidup, yaitu kecakapan yang diperlukan seseorang untuk dapat sukses dalam kehidupannya (Page 31)

“Sikap mementingkan diri sendiri, dalam definisi yang sesuai dengan tujuan kita, pada akhirnya memungkinkan anda untuk menjadi lebih murah hati dan mendukung orang lain daripada sebelumnya.” THOMAS J. LEONARD (Page 36)

“Tak ada yang akan memperbaiki kehidupanmu jika kau tak mau dan tak mampu memperbaikinya sendiri” BERTOLT BRECHT (Page 38)

Mendengar dan membaca-kembali apa yang telah saya rekam dan tulis adalah sebuah proses “melihat” diri saya sendiri. (Page 39)

“Duhai betapa bahagiannya jiwa yang dapat melihat kesalahannya sendiri” JALALUDDIN RUMI (Page 40)

Penulis juga seorang yang membukakan rahasianya kepada para pembacanya. (Page 41)

Kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara sebagai empat jenis dasar komunikasi. (Page 41)

Mengikat makna terinspirasi oleh pesan Imam Ali bin Abi Thalib r.a, Khalifah Keempat, berikut ini, “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” (Page 42)

Apa jadinya jika ilmu yang kita peroleh tidak kita ikat? Pertama, ilmu tidak akan dapat disampaikan secara menyeluruh dan mendalam. Kedua, ilmu tidak akan dapat dikembangkan dan diperbarui secara terstruktur dan terukur. Ketiga, ilmu tidak dapat disebarkan secara sangat luas. (Page 42)

Menulis dapat dimanfaatkan untuk:

·         Mengeluarkan atau membuang beban-beban pikiran dan perasaan yang menekan

·         Merekam atau mengikat momen-momen peristiwa yang penting dan berharga (bermakna)

·         Menyusun atau mengonstruksi (membangun) pengetahuan menjadi ilmu (Page 56)

“Otak kanan berpikir bebas, otak kiri berpikir tertib.” ROGER SPERRY (Page 62)

Mana cara yang cocok dan menyamankan diri anda, pilihlah sesuai dengan keinginan. (Page 71)

Meski topik yang anda sampaikan sama persis dengan topik yang disampaikan atau dibahas oleh orang lain, anda memiliki sudut pandang yang berbeda. (Page 75)

“Ilmu tidak dikonsumsi tetapi diproduksi.” JEAN PIAGET (Page 76)

“Dalam knowledge management, perusahaan menerapkan cara-cara untuk mengidentifikasi, menciptakan, mengoreksi, menabulasi, mendistribusikan, dan memperkuat upaya untuk mengadopsi segala insights dan pengalaman berharga. Dengan penerapan knowledge management, banyak hal berharga menjadi pengetahuan yang dapat direplikasi oleh orang-orang lain. Tentu saja, ada prasyarat yang harus dipenuhi, yaitu budaya disiplin, budaya mencatat, budaya sharing, dan budaya belajar.” RHENALD KASALI (Page 78)

Begitu sebuah kegiatan belajar-mengajar berlangsung, seorang guru dapat segera menetukan apakah para muridnya akan dijadikan “cangkir” atau “tanaman”. (Page 79)

Segepok pengetahuan baru akan menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat jika pengetahuan itu dapat diolah terlebih dahulu-tepatnya diproduksi menjadi sesuatu yang sesuai dengan keperluan si penerima dan pengolah pengetahuan tersebut. (Page 83)

“Banyak teori lama pendidikan yang mengimbau untuk membuat pendidikan menjadi hidup dan berarti dengan cara menghubungkan pelajaran-pelajaran yang abstrak dengan kehidupan nyata” Elaine B. Johnson, Ph.D. (Page 86)

Saya tidak mau disiksa oleh sebuah buku. (Page 95)

Membaca teks memerlukan konsentrasi pikiran yang tinggi. (Page 95)

“Jika mampu membaca, kita dapat menjalani berapa pun banyak dan jenis kehidupan seperti yang kita inginkan.” S.I. HAYAKAWA (Page 98)

Dalam The Power of Reading (1993), Dr. Stephen D. Krashen menekankan betul agar anak-anak dibiasakan sejak dini membaca buku yang menyenangkan diri-diri mereka. (Page 99)

Buku-buku yang laris di pasaran belum tentu merupakan bacaan yang “bergizi”. (Page 101)

Bagi saya, buku yang baik adalah buku yang mampu mengembangkan (sekaligus menggerakkan) pikiran pembacanya. (Page 102)

Nah, menemukan hal-hal penting dan berharga (bermakna) dari sebuah buku merupakan salah satu cara agar kita (yang membaca) dapat memasukkan sesuatu (yang berkualitas dari sebuah buku) ke dalam diri kita sehingga kualitas diri kita dapat meningkat. (Page 103)

Manusia adalah makhluk ciptaan yang mencari-makna-hidup. (Page 105)

Untuk menjalankan tugas kepenulisan, kita hanya punya satu alat, yaitu Bahasa. (Page 105)

“Apabila kita percaya pada kekuatan Bahasa, kita akan diajak untuk melihat banyak kemungkinan dalam hidup kita untuk kita ungkapkan” Shindunata (Page 105)

Tanpa memiliki pengalaman membaca yang menyenangkan, tidak mudah seseorang membangkitkan keinginan untuk membaca. (Page 107)

Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik dan memberikan manfaat. (Page 124)

Biasakanlah setiap hari menemukan satu tulisan pendek yang menarik perhatian anda. (Page 125)

Menurut saya, internet atau dunia maya-khususnya Google-adalah “cara” yang tidak biasa untuk membantu kita membaca secara kontinu dan konsisten setiap hari. (Page 125)

Manfaatkan waktu luang atau mengganggur untuk membaca ngemil. (Page 125)

Hanya, kata-kata yang kita masukkan lewat jalan mendengarkan ini tidaklah banyak dan kaya. Membaca teks adalah cara terampuh untuk memperkaya koleksi kata di dalam diri kita. (Page 126)

Hanya dengan membaca bukulah kita dapat memasukkan sesuatu yang penting dan berharga-misalnya ilmu-ke dalam diri kita dalam bentuk terbaik. (Page 127)

“Buku adalah obat untuk luka, penyakit, dan kelemahan-kelemahan perasaan dan pikiran manusia” ALI SYARI’ATI (Page 128)

“Semua kesimpulan mereka-para pakar yang meneliti peran emosi-menunjukkan ke betapa tingginya kedudukan kecerdasan emosi dalam keberhasilan di tempat kerja-apa pun jenis pekerjaan itu.” DANIEL GOLEMAN (Page 138)

Kata-kata yang saya ucapkan di depan para murid saya sangat dipengaruhi oleh suasana hati saya. (Page 139)

Komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan lima hal: pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan.” STEWART L. TUBBS & SYLVIA MOSS (Page 146)

Apabila ia (sang dokter) sengaja mengabaikannya, secara emosi ia akan jauh dari sang pasien dan tidak akan menemukan inti permasalahan. (Page 148)

Emosi merupakan pencari perhatian, berfungsi sebagai alat peringatan, undangan, alarm, dan sebagainya. (Page 149)

“Bahasa adalah sarana pencerahan bagi kegelapan kita.” Sindhunata (Page 150)

“Dengan Bahasa, kita mengabstraksikan pengalaman kita, dan yang lebih penting mengomunikasikannya kepada orang lain.” JALALUDDIN RAKHMAT (Page 158)

“Komunikasi menentukan kualitas hidup kita.” JALALUDDIN RAKHMAT (Page 168)

“Mendapatkan gagasan rasa-rasanya hampir seperti mendengar bisikan Tuhan.” HANK ZELLER (Page 176)

“Anakku, ceritakanlah masalahmu, dan jangan ragu-ragu. Aliran kata-kata akan meringankan hati yang berduka; seperti saat dibukanya saluran pembuangan begitu air di bendungan sudah luber. Datanglah ke sini, duduk disampingku, dan bicaralah dengan nyaman kepadaku.” Robin Hood (Page 181)

Otak adalah jati dirimu. (Page 189)

Pada saat memulai mengerjakan sebuah tugas yang rumit, cobalah untuk menuliskan pikiran dan perasaan anda. (Page 193)

Menulis langsung secara formal dapat menjadikan sebuah hambatan yang serius. (Page 195)

Kamis, 16 Mei 2019

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN



Adapun yang kami maksud dengan “Agama” ialah ilmu (2:120) (Page xiii)

Jika yang dianggap benar hanya berdasarkan keadaan psikologi-subjektif seseorang, yakni yang berguna bagi kepentingannya sendiri, maka jelas kebenaran itu menjadi tak ada. (Page 4)

Mengakui syahnya suatu kebenaran mungkin menjadi sulit, sehingga kita memerlukan pergulatan batin yang hebat melawan hawa nafsu dan keinginan kita. (Page 6)

Rasa khawatir atau takut yang tak menentu, gelisah, kurang percaya diri, suka sakit-sakitan, malas dan sebagainya, semuanya itu menunjukkan jiwa berkarat. (Page 8-9)

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu bangsa, hingga mereka mengubah keadaan batin mereka” (13:11, 8:53) (Page 9)

Hal ini sesuai dengan asas penyiaran agama, yakni tukar fikiran dengan bebas dan ramah-tamah seperti diajarkan oleh Qur’an Suci (Page 18)

Sesuai dengan asas penggunaan akal dan hati nurani yang bebas merenungkan ajaran agama, maka yang dikehendaki Allah Ta’ala bukanlah taqlid buta, yakni menelan apa yang dikatakan orang lain, melainkan Ta’atun Ma’rifatun, ketaatan yang dibenarkan oleh akal dan hokum (24:53) (Page 28)

Perbedaan faham di antara umatku ialah rahmat. (Page 28)

Kritik itu ialah kehidupan ilmu pengetahuan. (Page 36)

Setiap sesuatu dari yang sekecil-kecilnya sapai yang sebesar-besarnya tunduk kepada hukum (55:5-7)

Setiap sesuatu yang hidup diciptakan dari air (11:7, 21:30, 24:45, 25:54)

Alam semesta menunjukkan adanya organisasi bukan kekacauan. (Page 55)

“Allah tidak membebankan suatu kewajiban di atas bahu sesuatu jiwa, melainkan sekedar kesanggupannya” (2:286, 6:153, 7:42, 23:62)

“Allah menghendaki kemudahan bagi kamu sekalian dan Dia tidak menghendaki kesukaran bagi kamu sekalian” (2:185)

“Rabb-ku jadikanlah ilmuku bertambah banyak” (20:114)

Wahyu yang pertama kali diterima Nabi Suci Muhammad, Qur’an Suci mengajarakan bahwa manusia dapat mencapai kemuliaan dengan perantara membaca dan menulis (96:1-5) (Page 78)

“Barang siapa pergi menuntut ilmu, dia ada pada jalan Allah hingga dia kembali” (Tirmidhi, 39:2)

“Dan ilmu itu dipelihara hanyalah dengan mengajar” (Bukhari, 3:10) (Page 80)

“Diantara tanda-tanda sa’ah (kebinasaan suatu bangsa) ialah bila ilmu dihapuskan dan kebodohan merajalela” (Bukhari, 3:21)

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang Muslim baik laki maupun perempuan” (Baihaqi-Miskat)

Selain itu, dapat kita tambahkan bahwa ajaran Qur’an Suci yang sifatnya mistis, dan mengandung anjuran agar mempelajari diri sendiri (30:8, 5:105, 3:119) untuk berusaha keras bertemu Allah (84:6) melalui pengalaman rohami (spiritual atau inner experiences) akan mustahil mendatangkan hasil yang nyata tanpa ilmu pengetahuan. (Page 86-87)

“Saya berharap tak lama lagi kita akan tiba di mana sekalian orang arif dan berpendidikan dari segala bangsa, dapat menerapkan system pemerintahan atas dasar prinsip-prinsip Qur’an. Karena hanya itulah yang benar, dan hanya itulah yang dapat membantu kita kepada kebahagiaan” Rom Landau (Page 115)

Ini berarti, baik agama maupun ilmu pengetahuan terikat oleh suatu kekuatan, yaitu Allah. (Page 149)

Dia (manusia) tinggal mengalahkan musuhnya saja yang paling akhir dan paling jahat, yaitu dirinya sendiri. (Page 159)

“Kepada Rabb engkaulah tujuan engkau” (53:42)

“Wahai manusia, sesungguhnya engkau harus berusaha keras (untuk sampai) kepada Rabb engku hingga engkau bertemu Dia” (84:6, 18:110)

“Pengalaman kegamaan yang sifatnya kosmis itu ialah motif atau pendorong yang paling kuat dan paling mulia untuk mengadakan penyelidikan ilmiah” Albert Einstein (Page 167)

“Keyakinan yang amat sangat emosional akan adanya suatu daya fikir yang luhur yang dinyatakan dalam semesta alam yang tak dapat difahami itu, merupakan pengertian saya tentang Tuhan” Albert Einstein (Page 167-168)