Jumat, 27 Februari 2015

Peran Sang Khalifah

"Umat Islam tidak berdaya tanpa seorang pemimpin (imam, dalam hal ini khalifah) yang dapat memimpin mereka untuk menentukan keputusan, memelihara dan menjaga daerah perbatasan, memperkuat angkatan bersenjata (untuk pertahanan negara), menerima zakat mereka (untuk kemudian dibagikan), menurunkan tingkat perampokan dan pencurian, menjaga ibadah di hari jumat (salat jumat) dan hari raya, menghilangkan perselisihan di antara sesama, menghakimi dengan adil, menikahkan wanita yang tak memiliki wali. Sebuah keharusan bagi pemimpin untuk terbuka dan berbicara di depan orang yang dipimpinnya, tidak bersembunyi dan jauh dari rakyatnya.

Pemimpin bukanlah seseorang yang suci dari dosa, dan bukan pula seorang yang paling jenius pada masanya, tetapi ia adalah seorang yang memiliki kemampuan administratif dan memerintah, mampu dan tegas dalam mengeluarkan keputusan dan mampu menjaga hukum-hukum Islam untuk melindungi orang-orang yang terzalimi. Dan mampu memimpin dengan arif dan demokratif."

(Source: Imam Najm al-Din al-Nasafi )

Kamis, 26 Februari 2015

Sejarah Daulah Khilafah Al-Islamiyah di Indonesia

Ada yang menarik dari apa yang disampaikan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia VI 2015 (KUII-VI 2015) di Yogyakarta. Saat memberikan pidato pembukaan, Sultan sempat menyinggung mengenai bendera peninggalan kerajaan Demak yang ternyata pemberian dari kekhalifahan Turki.

"Sultan Turki mengukuhkan Raden Patah sebagai Khalifatullah ing Tanah Jawa, perwakilan kekhalifahan Islam (Turki) untuk Tanah Jawa, dengan penyerahan bendera Laa ilaah illa Allah berwarna ungu kehitaman terbuat dari kain Kiswah Ka'bah, dan bendera bertuliskan Muhammadurrasulullah berwarna hijau," jelas Sultan dalam pidato sambutannya, awal Februari lalu.

"Duplikatnya tersimpan di Kraton Yogyakarta sebagai pusaka, penanda keabsahan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat wakil Kekhalifahan Turki," tambah Sultan.

Apa yang disampaikan Sultan dalam kongres umat Islam itu menjelaskan adanya hubungan antara kekhalifahan Turki dengan kerajaan Islam di Indonesia. Pemberian bendera itu menandakan kerajaan di Indonesia diakui sebagai kekhalifahan.

Setelah kerajaan Demak runtuh, berlanjut hingga sampai ke Keraton Yogyakarta. Sultan menyebut duplikat bendera itu disimpan di Kraton Yogya.

"Ya pusaka Tunggul Wulung itu lho," jelas Sultan yang dikonfirmasi kembali soal keberadaan bendera itu pekan lalu.

"Di ruang pusaka Keraton. Bendera itu ya yang Kyai Tunggul Wulung itu. Ada dua, sama Kyai Pare ‎Anom‎," jelas Sultan.

(Sumber: Detik.com)

Senin, 23 Februari 2015

'UPIN & IPIN' by: Zaky

'BUS' by: Zaky

'HELIKOPTER' by: Zaky

'MOBIL MERAH' by: Zaky

'HYPERMART' by: Zaky

'BINATANG LAUT' by: Zaky

'DI TAMAN' by: Zaky

'ANGRY BIRDS' by: Zaky

'GIANT MALL' by: Zaky

'MASJID' by: Zaky

'BOBOIBOY' By: Zaky

'IGUANA' by: Zaky

Kamis, 19 Februari 2015

The Big Question is : 'What is Your Business?'

Ketika kita bertemu dengan orang lain atau teman yang lama tidak bertemu, ada satu pertanyaan yang umum ditanyakan yaitu tentang pekerjaan kita, dan di waktu kita menjawab bahwa kita memiliki bisnis dan orang tersebut atau teman lama kita tadi juga memiliki bisnis maka kemungkinan besar percakapan yang terjadi akan berlangsung dengan sangat antusias.

Hal yang sama seperti apa yang saya alami kemarin, di waktu mengantar istri ke rumah teman lamanya di waktu mondok dulu di gontor. Rumahnya di desa kanigoro kecamatan kras kediri. Ayahnya memiliki usaha bakery yang dimulai oleh neneknya dan sekarang dilanjutkan oleh orang tuanya. Bakery ini memproduksi kue dan aneka macam makanan khas kediri, bisa dibilang bakery ini juga merupakan pusat oleh-oleh kota kediri. Pemasarannya tidak hanya di daerah kediri saja tetapi juga ke blitar, malang, & kota lain.

Di waktu saya bertemu dengan ayahnya saya membuka pertanyaan tentang budidaya pohon sengon yang di kediri banyak sekali terdapat pohon sengon. Beliau menjelaskan bahwa di kediri memang tren pohon sengon yang dapat diolah menjadi kayu triplek dan harganya sangat mahal. Budidayanya membutuhkan waktu 5 tahun. Beliau melanjutkan bahwa di kediri bibitnya seharga 500 perak bahkan gratis apabila ambil di pabrik triplek setempat. Padahal saya pernah bertanya di puspa agro harga bibit sengon per pohon mencapai Rp15000.

Saya sempat punya rencana untuk budidaya pohon sengon dan mengombinasikan dengan budidaya rumput gajah (king grass) dengan sistem tumpang sari, namun menurut beliau hal tersebut kurang bagus, alasannya yaitu rumput gajah perlu cahaya matahari yang banyak agar bisa tumbuh dengan baik.

Dan  menurut saya percakapan ini berlangsung dengan sangat antusias. Saya juga menjelaskan bisnis saya yaitu penggemukan sapi ke beliau. Dan beliau menanggapi bahwa di kediri sudah memakai teknologi fermentasi pakan.

Saya dapat banyak ilmu di sana. Yaa inilah yang sesuai dengan apa Kata Nabi Muhammad, bahwa silaturahim itu dapat memperluas rizki. Maka menurut saya the big question is 'What is your business?'

Selasa, 17 Februari 2015

Mewakafkan Diri

Dalam jumpa pers pada tanggal 17 Februari 2015 di gedung KPK, Sang Ketua KPK, Abraham Samad berkata, "Sejak saya masuk ke KPK saya sudah berkomitmen untuk mewakafkan diri saya untuk negeri ini." mewakafkan diri adalah sebuah statement yang lugas akan sebuah amalan yang dilakukan seseorang secara ikhlas untuk kebaikan bersama.

Jika biasanya seseorang mewakafkan sebidang tanahnya maka dari Abraham Samad kita belajar hal yang sama seperti apa yang dilakukan sahabat Nabi dahulu. Ketika Umar bin khatab mewakafkan separuh dari hartanya kemudian dia bertanya kepada Abu Bakar tentang berapa banyak harta yang Dia wakafkan. Dan Abu Bakar menjawab bahwa dia mewakafkan semua hartanya untuk Allah dan Rasul-Nya.

Hal yang jarang terjadi saat ini. Kita butuh pemimpin yang kuat untuk merubah negeri ini menjadi lebih baik dan lebih kuat. Mari kita mewakafkan diri untuk Allah, Rasul, & negeri ini karena kita hidup tidak hanya di dunia. Hidup kita di dunia yang singkat ini sangat menentukan hidup kita setelahnya. Hidup sekali hiduplah yang berarti.