Kamis, 05 Mei 2022

SENI PENULISAN EFEKTIF UNTUK DIGITAL MARKETING


Seni penulisan efektif atau yang biasa disebut Copywriting bisa diibaratkan sebagai salesman dalam huruf atau kata. (Page 9)

Jangan berusaha mengejar kompetitormu karena ketika kamu mengejar mereka, yang ada justru kamu selalu berada di belakang mereka. (Page 76)

Hindari mengikuti jejak kompetitor kamu, jadikan diri kamu sendiri berada di depan mereka dengan menghadirkan produk yang jauh lebih unik dan berkualitas. (Page 76)

Bangun Keintiman dengan Klien (Personal, Hadiah, VIP Value) (Page 78)

Mengolah dan menulis kata menjadi paragraf pendek membuat mata pembaca/audiens-mu menjadi relax saat membacanya. (Page 86)

Gunakan 1 gambar tetapi mewakili kelima gambar lainnya. (Page 91)

Mereka sebenarnya bukan membeli produknya, mereka membeli perasaan yang akan mereka rasakan nantinya. (Page 93)

Kepercayaan adalah modal paling kuat dalam transaksi online. (Page 94)

Setiap halaman atau post yang ada di website kamu perlu dan harus ada video didalamnya. (Page 95)

Accelerate Your Success


Dia riang bekerja, mencari nafkah. Setelah mendapatkan hasil, dia ikhlas juga menyedekahkannya. (Page 13)

Sedekah kalau ditunda bayarannya sama Allah, makin besar, makin gede. (Page 14)

Kalau orang ini tidak berhenti shalat dhuha, tidak berhenti berdoa, tidak berhenti bersedekah, maka suatu saat villa ini benar-benar akan diberikan oleh Allah kepada dia. (Page 17)

Syarat dan ketentuan tentunya berlaku. Jangan berzina. Kalau pergi ke mana-mana sama pacar, borgol kaki dan tangan supaya ga bisa berduaan. Syarat dan ketentuan berlaku. Adzan berkumandang. Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... Segera menuju ke masjid Allah. (Page 23)

Subhanallah ... inilah yang namanya perjalanan yang diperpendek. Perjalanan quantum. Hasil dari sedekah yang ayahnya lakukan. (Page 27)

Dari kecil, buku-buku yang saya baca, udah buku-buku pemikir dalam dan luar negeri. Bahasa Indonesia, bahasa inggris, dan bahasa arab. Itu kitab segede-gedenye saya jejerin, saya tidurin! (Page 32)

Kalau saudara habiskan buku, satu minggu tiga, Allah Yaa Kariim ... ga kebayang saya tabung ilmu saudara sebanyak apa. Ga ada kata terlambat. Beli buku, rajin googling, apalagi sekarang, akses ilmu ada di mana-mana, ga ada lagi kata susah buat belajar. (Page 32)

Dengan ilmu, seseorang bisa nyari harta, bisa nyari duit. Mata rantai kenikmatan, menjadi mulia sebab diperoleh dari pintu ilmu. (Page 33)

Semua ilmu adalah ilmu agama. Termasuk sains, bahasa, sosial, matematika, dan ilmu-ilmu lainnya. (Page 33)

Menuntut ilmu juga ibadah. Tapi saat waktunya diadu dengan shalat berjamaah di masjid tepat waktu atau shalat di awal waktu, sepertinya lebih baik jika dikasih jeda sebentar untuk shalat. (Page 34)

Jangan sampai kita rajin kursus tambahan ini itu, tapi kelewat maghrib dan isya berjamaah. (Page 34)

Sebab, maksiat itu yang akan menghambat semua orang berilmu untuk mencapai cahaya. (Page 36)

Giatin ibadah. Ini yang akan menambah semua penuntut ilmu mencapai dan mendapatkan cahaya. (Page 36)

Saya begitu punya cita-cita masuk IAIN, saya ikut bimbingan-bimbingan belajar yang diselenggarakan oleh kampus, saya cari bimbingan-bimbingan belajar. (Page 38)

Orang pintar kalah sama orang rajin. Saya juga sabar. Orang pintah kalah sama orang sabar. Kalah sama orang tekun. (Page 41)

18 tahun saya kuliah. (Page 41)

Kata Prof. Amin Suma, "Kalau kamu ijazah beli, suatu saat kamu jadi presiden, bisa masalah ijazah kamu itu. Jadi ijazah kamu harus bener, siapa pun kamu nanti. Ijazah itu bisa dipertanggungjawabkan." (Page 45)

Suf, ijazah itu kayak golok. Mungkin kamu sekarang ga perlu. Tapi suatu saat, kamu pasti akan memerlukannya. Karena itu, sungguh-sungguhlah kuliah. Sungguh-sunggulah belajar. (Page 45)

Belajar harus banyak diiringi dengan doa. (Page 47)

Saya tidak meninggalkan shalat malam, mencintai shalat malam sejak SMP kelas satu. (Page 53)

Bangsa ini ya, kalau masyarakatnya bangun malam semua, di tengah malam pada shalat, satu Indonesia, Amerika bisa kite beli. (Page 54)

Saudara punya utang nih. Utang saudara segede gunung. Bilamana kemudian saudara mau shalat malam, saudara dhuha, jaga yang wajibnya di masjid, 40 hari berturut-turut, ga akan ada utang saudara yang ga dilunasi sama Allah, percayalah. (Page 58)

Saudara mau nyari kerjaan? Cari aja di sajadah dhuha, di sajadah shalat malam, di sajadah shalat fardhu. Langsung di masjid. Di rumahnya Allah. Kalau orang lain nyari kerjaan, ini kerjaannya Allah anter ke saudara. (Page 58)

Saudara nyari apa? Nyari jodoh? Kenapa orang sulit nyari jodoh? Sebab saudara nyari jodohnya di pinggir jalan. Coba nyari jodoh langsung di pabriknya jodoh. Begitu kita mampu, dateng kepada Allah. (Page 58)

Kalau kita punya urusan, harusnya kita yang dateng kepada Yang Maha Menggenggam Urusan. Tapi di malam hari, saat waktu tahajud, Allah yang dateng kepada kita. Sayang, beribu sayang, ketika Allah datang, kita tidur terlelap. (Page 58)

Saya punya beberapa tips buat bangun malam. Tips yang pertama adalah manajemen waktu. Cobalah untuk mulai mengelola waktu saudara. Biasakan untuk tidur sebelum jam 10 malam. Jangan biasakan begadang. (Page 60)

Tapi kalau kita shalat malam dulu, pekerjaan kita akan dibimbing oleh Allah, sehingga hasilnya lebih akurat, lebih tepat dan tidak banyak salah-salah dibandingkan kalau kita mengerjakan di malam hari lalu lalai shalat malam. (Page 60)
 
Pada saat pengen pipis itulah saudara langsung sambut dengan mandi, lalu wudhu, dan kemudian shalat malam. (Pagi 62)

Cari guru untuk belajar Qur'an. Bahkan zaman sekarang, belajar sendiri dari internet juga bisa. Cari rekaman murratal-murratal dari para qari, dari para imam masjid haram dan madinah. Tentu saja berbeda kalau ada gurunya yang bisa mengoreksi bacaan kita secara langsung, itu lebih baik lagi. (Page 70)

Azzamkan dalam diri untuk mulai nabung Qur'an. Jangan biarkan ada hari yang terlewatkan tanpa bersama Qur'an. Bawa Qur'an kemanapun saudara pergi. Kalau saudara bisa merasa gelisah ketika pergi ke sekolah, ke kampus, ke pasar atau kemanapun tanpa membawa dompet, maka saudara harusnya lebih gelisah lagi manakala tidak membawa Qur'an. (Page 71)

Luar biasa Qur'an ini. Ketika saya ngopeni Qur'an, pekerjaan saya fokus untuk ngajar ngaji, mendorong orang mengaji, mengajak orang tadabbur Qur'an, menyiarkan, eh.. masyaAllah. (Page 72)

Kalau nanti pengen punya pesantren, pengen punya tanah, jangan beli pake duit. Beli pake shalawat! (Page 85)

Bagi yang pengen punya anak, coba sering-sering pegang perut istrinya sambil baca shalawat. (Page 86)

Saudara pengen diterima kuliah di UI, di ITB? Datanglah ke UI, ke ITB. Keliling itu kampus, sambil bershalawat. (Page 89)

Padahal kalau PNS itu kenal Allah, ga perlu nunggu jadi kaya supaya bisa punya mobil. Cukup shalat dhuha 2 rakaat setiap hari. Kemudian berdoa, minta mobil, jalan ke showroom. (Page 90)

Ya Allah, saya mau beli Alphard ini bukan buat sombong, tapi buat emak saya. (Page 93)

Dream, pray, action. Mimpiin apa yang saudara pengen, bawa jadi doa, kemudian lakukan aksi, sekecil apapun. (Page 94)

Komposisinya seperti ini: shalawat, doa, lalu ditutup dengan shalawat (Page 98)

Ada orang tua yang melaksanakan riyadhah, rajin amalan ini amalan itu, dia ga dapet, tapi ternyata netes ke anaknya gitu. (Page 99)

Selasa, 03 Mei 2022

Raih Sukses Berniaga dengan Allah


Perniagaan antara seorang hamba dengan Allah SWT merupakan jual-beli yang tak pernah merugikan. Balasannya, lebih dari nikmatnya dunia. Hendaknya seorang hamba senantiasa ingin meraih kesuksesan perniagaan dengan Rabb-nya, apalagi di bulan suci yang sarat berkah dan maghfirah ini.

Terkait hal ini, Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Prof KH Achmad Satori Ismail mengungkapkan bahwa hal itu sudah difirmankan Allah SWT dalam Alquran surah as-Shaf ayat 10 dan 11.

Pada ayat 10  disebutkan, "Wahai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?" Kemudian ayat 11, "(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui."

Dalam sebuah perniagaan (tijarah), Kiai Satori menerangkan, maka ada yang menjual dan membeli. "Allah tawarkan bisnis. Bisnis yang akan mendapatkan keselamatan dari siksa neraka yang pedih, ini yang dibeli. Lalu pakai apa (membelinya)?" kata dia.

"Apabila manusia ingin diselamatkan maka seorang hamba wajib beriman dan hendaknya berjuang dengan harta dan jiwanya. Inilah transaksi antara hamba dan Rabb-nya," lanjut Kiai Satori.

Dijelaskan, pada bulan Ramadhan ini setiap hamba memiliki keinginan untuk makan, pergi, ataupun hal lainnya. Namun keinginan untuk makan ini dijual dengan puasa. Hal ini dilakukan agar dia bisa mendapatkan pahala dari Allah Ta'ala dengan surga.

Seorang hamba seharusnya senantiasa berikhtiar untuk menjalankan perintah Allah Ta'ala. Kiai Satori menegaskan, Allah SWT merupakan pemilik segala-galanya. Namun manusia diberi hak, hatinya dapat menentukan hal-hal yang ingin dikerjakan atau tidak.

Begitu pun di bulan Ramadhan ini ketika manusia bisa panen pahala melimpah. Namun untuk mendapatkan pahala itu, umat diminta berpuasa secara maksimal dan berkualitas serta melakukan amalan-amalan ibadah lainnya.

Sementara, Dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustaz Abdullah Zaen Lc MA menerangkan, Ramadhan merupakan bulan yang berpotensi menghasilkan banyak profit atau keuntungan tambahan. Misalnya, keuntungan dari bisnis berjualan kurma, kue kering, hingga kelapa muda untuk buka puasa. Namun sebesar apapun potensi laba berbagai bisnis itu, pasti tetap ada peluang rugi, sebagaimana umumnya bisnis lain.

Sebaliknya, lanjut dia, ada bisnis yang benar-benar tidak memiliki celah rugi. Namun sayangnya, bisnis ini kerap diabaikan banyak orang. Apakah itu? Yaitu perniagaan dengan Allah Ta'ala

"Alquran mengistilahkannya dengan tijarah lan tabur, perniagaan yang tidak mungkin merugi (Alquran surah Fathir ayat 29)," ucap alumnus S2 Jurusan Akidah, Universitas Islam Madinah ini.

Adapun modal yang diperlukan untuk terjun di perniagaan ini telah dijelaskan oleh Allah Ta'ala dalam surah ash-Shaf ayat 11, yakni beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. Sedangkan laba yang bakal didapatkan adalah ampunan dosa dan diperkenankan masuk surga.

Ustaz Abdullah menegaskan, bisnis dengan Allah ini terbuka sepanjang tahun, tidak ada musimnya, selama hayat masih dikandung badan. Bahkan di bulan Ramadhan, bisnis tersebut kian menggiurkan, sebab keuntungan yang dijanjikan semakin berlipat. Betapa tidak, dalam satu malam Lailatul Qadar saja, seorang hamba berpotensi mendulang pahala yang biasanya harus dikumpulkan selama 83 tahun empat bulan.

Guna memaksimalkan keuntungan dari perniagaan ukhrawi di bulan Ramadhan, menurut dia, kita harus mengikuti secara cermat arahan Rasulullah SAW. Dalam menjelaskan keutamaan beramal di bulan Ramadhan, Rasulullah kerap menyisipkan pesan agar kita menjalankannya dengan bermodal keimanan dan ihtisab.

"Contohnya sabda beliau, 'Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan ihtisab, niscaya dosa-dosanya yang telah lampau akan diampuni' (HR Bukhari dan Muslim)," kata Pengasuh Pesantren Tunas Ilmu, Purbalingga ini.

Yang dimaksud dengan keimanan tersebut adalah meyakini kewajiban puasa Ramadhan. Adapun ihtisab maknanya adalah mengharapkan pahala dari Allah Ta'ala. Jadi, berpuasa Ramadhan akan membuahkan ampunan dosa, bilamana dilandasi dengan keyakinan tentang disyariatkannya ibadah mulia ini.

Selain itu, puasa hendaknya dilaksanakan dengan penuh keikhlasan. Bukan karena tujuan-tujuan duniawi.

Sumber : Republika.id