Sabtu, 26 September 2015

Blogpreneur

Muslim Blogger

What Can We Learn from Mr. Crab

Mr. Crab, salah satu tokoh di film kartun sponge bob square pants, adalah contoh menarik dalam membangun usaha. Dia bekerja keras untuk memulai usaha restoran burgernya dan kepuasan pelanggan adalah tujuan utamanya. Dia juga memiliki dua orang karyawan (squidward & sponge bob) yang dia sayangi. That is a business.

Jumat, 25 September 2015

Mengembangkan Perusahaan Keluarga

Tidak selamanya perusahaan keluarga jelek. Rhenald Kasali berpendapat, perusahaan keluarga itu rapatnya seperti rapat keluarga, sehingga lebih luwes dalam pengambilan keputusan. Apa yang dirasakan oleh keluarga adalah apa yang terjadi di perusahaan. Jika keluarga rukun maka perusahaan itu juga rukun, kekal dan kuat. Sebaliknya, apabila keluarga bertengkar, maka perusahaan juga akan tercerai-berai.

Bagaimana caranya agar perusahaan keluarga menjadi kuat?

Pertama, Rhenald menyarankan, harus ada orang yang diberikan mandat untuk memimpin perusahaan, karena tidak bisa semua anggota keluarga mengurusi perusahaan. Harus dipilih satu, dua, atau beberapa orang saja dengan pembagian wewenang, karena semuanya tidak bisa mendapat wewenang yang sama. “Kalau semua wewenangnya sama bisa terjadi keributan. Jangankan antara adik kakak, suami istri saja bisa jadi masalah.

Menurutnya, banyak sekali franchise yang dikelola oleh suami istri, dan karyawannya menjadi tidak betah. “Karena suaminya perintahkan A, istrinya bilang B, dan akhirnya mereka bertengkar. Suami berpikir tentang revenue, istri berpikir tentang cost. Suaminya ingin menggenjot agar mendapat penghasilan besar, sedangkan istrinya menahan gaji karyawan, akibatnya jadi rebut. Rhenald juga menegaskan, yang penting, pertama adalah pembagian wewenang dan tanggung jawab dalam sebuah perusahaan keluarga. Beberapa contoh perusahaan keluarga yang sukses yaitu Djarum yang dijalankan oleh kakak-beradik Hartono, Tiga Pilar Sejahtera yang dijalankan Joko Mogoginta dan Garudafood yang dikendalikan oleh Sudhamek.

Kedua, apakah orang yang diberi wewenang itu punya kemampuan dan mau menjalankan tugas itu. “Seringkali kita tidak dapat menggunakan cara-cara berpikir akademis untuk mengelola perusahaan keluarga. Misalnya jika sesuatu itu kita anggap bagus, kita jalankan. Jika tidak bisa menjalankan ya sudah ditinggalkan saja. Tapi dalam perusahaan keluarga tidak bisa begitu, karena hal itu terkait emosi dan dapat menjadi keributan dalam keluarga. Kita tidak bisa beranggapan nanti suatu saat juga perusahaan akan untung. Jadi harus lebih banyak mengalah demi mempertahankan keutuhan keluarga.

Itulah sebabnya, dalam perusahaan keluarga yang lebih penting lagi adalah bagaimana mengembangkan talenta dalam keluarga atau talent development dari family. Perusahaan publik dapat memperoleh talent dari market, tapi perusahaan keluarga hanya dapat memperoleh the best from the family. Kalau ada satu orang saja yang bagus, kita sudah harus bersyukur. Tapi kalau tidak ada yang bagus, mau ambil dari mana? Berarti harus ada talent development dari family. Dari kecil sudah harus dilihat, dipersiapkan pendidikannya, kesepakatan ke depannya, dan sebagainya.

Sebelum seorang generasi penerus diajak bergabung dengan perusahaan keluarga, sebaiknya dia disuruh bekerja dulu di perusahaan lain untuk menjaga profesionalisme. Selanjutnya, yang kinerjanya baik dipanggil kembali untuk mengurus perusahaan. Jadi, kandidat memiliki kecakapan dan kematangan, serta pernah merasakan bagaimana menjadi bawahan. Kalau orang tidak pernah jadi bawahan dan langsung jadi atasan bisa celaka. Terkadang perusahaan keluarga membiarkan anak mereka langsung menjadi karyawan di perusahaan. Biarpun statusnya karyawan, tapi perilakunya seperti bos. Faktanya, tidak ada yang berani dengan dia, karena dia anak bos.

Apa saja yang harus dihindari dalam perusahaan keluarga?

Pertama, tidak memikirkan regenerasi. “Banyak orang membiarkan tidak ada generasi penerus hingga tiba-tiba pemiliknya sakit dan meninggal. Kita harus belajar bagaimana susah payahnya Rahmat Gobel mengambil alih Panasonic. Panasonic itu bukan diserahkan oleh orang tuanya kepada Rahmat Gobel. Saat itu Rahmat sedang sekolah di Jepang, dan tiba-tiba orang tuanya meninggal dunia. Dia bingung siapa yang memegang kekuasaan di perusahaannya, karena para sekutunya telah menjadi senior di perusahaannya. Jadi, jangan sampai keasyikan mengembangkan perusahaan sampai melupakan regenerasi.

Kedua, jangan dibiarkan proses organisasi ala kadarnya. Jadi, harus dibuat organisasi bekerja dengan sistem. Jika ada sistem, konflik akan lebih mudah diatasi, tapi tetap harus dipikirkan bagaimana membatasi wewenang masing-masing.

Rabu, 16 September 2015

Tips Untuk Menjadi Jutawan di Usia 30-an

Menjadi jutawan di usia 30 tampaknya seperti fantasi. Padahal harusnya tidak. Dengan kedisiplinan yang tepat, Anda bisa saja jadi kaya di usia 30-an. Penasaran? berikut 8 disiplin yang dapat Anda terapkan mulai saat ini.

1. Follow the money.
Mungkin Anda sering mendengar pepatah “Don’t follow the money, let the money follow you”. Akan tetapi nyatanya dalam lingkungan ekonomi saat ini, Anda tidak dapat mencapai status jutawan hanya dengan berleha-leha. Pertama, anda harus fokus pada usaha untuk melipatgandakan penghasilan Anda secara bertahap dan melakukan peningkatan pendapatan ini secara berulang-ulang. Follow the money. Hal ini akan memaksa Anda untuk mengontrol pendapatan Anda dan melihat peluang.

2. Jangan show off, tapi show up.
Beli jam tangan atau mobil mewah pertama Anda, sampai bisnis dan investasi Anda menghasilkan aliran pendapatan yang stabil. Jangan pamer, tapi tunjukkan etos kerja Anda. Anda dikenal karena etos kerja Anda, bukan pernak-pernik yang Anda beli.

3. Menyimpanlah untuk berinvestasi.
Sisihkan 10% pendapatan Anda untuk disimpan ke dalam akun yang tak tersentuh. Jangan pernah menggunakan akun tersebut untuk apa pun, bahkan keadaan darurat. Hal ini akan memaksa Anda untuk terus mengikuti tips pertama (meningkatkan pendapatan). Ketika bisnis Anda bangkrut, Anda masih punya tabungan untuk memulai bisnis berikutnya.

4. Hindari hutang yang tidak menghasilkan.
Berhutang seharusnya digunakan untuk keperluan menghasilkan lebih banyak uang. Misalnya sebagai modal. Bukannya membeli sesuatu yang tidak menghasilkan bagi Anda. Ikuti tips kedua, jangan show off. Orang kaya menggunakan hutang untuk meningkatkan investasi dan menumbuhkan aliran kas.

5. Uang tidak tidur.
Uang tidak tahu mengenal jam, jadwal atau hari libur Anda, sehingga Anda seharusnya juga tidak mengenalnya. Uang mencintai orang-orang yang memiliki etos kerja yang besar. Jangan mencoba untuk menjadi orang yang paling cerdas atau paling beruntung. Akan tetapi jadilah orang yang bekerja lebih keras dari orang lain.

6. Miskin bukanlah hal yang masuk akal.
Mengutip ungkapan Bill Gates, “Jika Anda lahir miskin, itu bukanlah kesalahan Anda. Tapi jika Anda mati miskin, itu adalah kesalahan Anda”. Maka, hilangkan semua ide-ide yang menjadikan miskin sebagai takdir dan lumrah.

7. Temukan mentor jutawan.
Sebagian besar dari kita mungkin dibesarkan di lingkungan kelas menengah ke bawah hingga kita menahan diri untuk bertindak sesuai batas dan ide-ide dari kelompok ini. Ubah mindset Anda dengan menemukan mentor yang dapat memotivasi Anda untuk bekerja keras meningkatkan gaya hidup Anda. Kebanyakan orang kaya royal untuk membagi minimal pengetahuan mereka.

8. Tembak 10 juta, bukan 1 juta.
Set goal Anda untuk keuntungan yang lebih besar. Uang di planet ini tidak akan pernah habis, yang ada hanyalah orang yang kurang berpikir besar dan menghabiskan daya dan tenaga mereka untuk mengejar uang kecil.

(Source: Studentpreneur.co)

Minggu, 06 September 2015

KPR sebagai Investasi Masa Depan

Apa lahan investasi yang sedang sangat menguntungkan di tahun 2015 ini? Sejak beberapa tahun yang lalu para penasihat keuangan memprediksi bahwa saat ini bisnis properti tetap akan menjadi lahan yang sangat menguntungkan untuk investasi. Apa sebab? Karena harga tanah dan properti diperkirakan akan selalu naik dari waktu ke waktu. Saat ini pun pembelian rumah dipermudah dengan KPR yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan bank. Bagaimana kita bisa memanfaatkan peluang baik ini?

Berbagai sumber menyebutkan bahwa pembelian rumah tidak selalu bisa dikategorikan sebagai investasi. Meski demikian, pembelian rumah adalah salah satu wujud usaha penambahan aset. Barangkali memang tidak memberikan hasil langsung kepada anda sebagai pemilik rumah, tapi seperti yang diungkapkan di atas, harga tanah dan bangunan akan selalu naik. Hal ini bisa membuat nilai aset anda bertambah. Pertambahan ini akan makin tinggi ketika sarana dan prasarana di sekitar rumah anda bertambah lengkap.

Mengapa KPR?

Jika anda memang berani untuk berinvestasi rumah, ada peluang yang bisa anda ambil. Peluang tersebut ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan perbankan yang dinamakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Sistemnya anda meminjam sejumlah dana di bank untuk membeli rumah, kemudian anda membayar cicilan pembayaran selama jangka waktu tertentu. Apa keuntungan yang anda dapatkan dari mengambil peluang ini?

1. Pembayaran awal relatif ringan
Pembayaran awal dari KPR ini biasanya sebesar 30 persen dari harga rumah yang akan anda beli. Uang sebesar itu biasanya digunakan untuk membayar uang muka kepada pihak pengembang atau kontraktor rumahnya. Selain itu anda juga membayar biaya lain yang adalah cicilan pertama dan biaya administrasi legal. Hal ini tentu saja relatif ringan daripada anda harus membayar sejumlah uang dalam jumlah besar. Dengan menggunakan KPR ini, anda bisa segera berinvestasi dengan biaya yang relatif ringan.

2. Urusan legal sudah selesai di awal
Seringkali urusan pembelian rumah itu terganjal urusan legal atau hukum. Harus ada persyaratan-persyaratan yang khusus untuk menetapkan bahwa rumah yang kelak anda investasikan tersebut bersifat legal, dan dengan demikian memiliki nilai hukum. Artinya, ada tingkat keamanan yang anda dapatkan dibandingkan dengan rumah yang tidak berstatus legal. Urusan ini sangat menentukan dana KPR itu turun atau tidak karena biasanya bank hanya membiayai pembelian rumah yang dilengkapi sertifikat.

3. Rumah sudah siap dihuni
Ketika anda sudah merampungkan urusan pembayaran pertama seperti yang disampaikan di atas, biasanya rumah KPR langsung dapat anda huni. Anda tidak perlu menunggu beberapa tahun hingga cicilan anda lunas. Keuntungan dari kecepatan ini adalah berarti anda bisa segera merencanakan bisnis investasi berikutnya.

4. Jaminan mutu reputasi pengembang
Perusahaan perbankan bekerjasama dengan pengembang properti untuk menjalankan program KPR ini. Tentu saja mereka tidak asal-asalan untuk mengajak pengembang properti, harus dipilih yang memiliki reputasi baik dan terpercaya. Risiko terbesar yang dapat dialami ketika bank memiih pengembang properti yang asal-asalan adalah bisa jadi pengembang mundur dari pembangunan rumah, padahal bank sudah akan menarik keuntungan dari bunga kredit. Tentu kerugian ini akan diterima oleh pihak bank.

5. Bisa digunakan untuk investasi jangka panjang
Ini salah satu keuntungan membeli properti dengan KPR, yakni bisa menerapkan investasi jangka panjang. Setelah Anda selesai melunasi cicilan rumah, Anda bisa menjual rumah kembali kepada orang lain. Nah, letak keuntungannya Anda bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi. Terlebih jika rumah Anda berada pada posisi strategis. Pasti harga jual dan daya tariknya juga lebih tinggi. Setelah Anda melunasi seluruh pinjaman KPR, nilai rumah Anda bisa saja melebihi total uang yang Anda bayarkan ke bank.

6. Rumah bisa langsung anda sewakan
Selain bisa anda jual ketika cicilan sudah selesai, anda juga bisa berstrategi dengan investasi jangka pendek, yaitu menyewakan rumah yang anda beli. Uang sewa yang dibayarkan itu dapat anda gunakan untuk melunasi biaya cicilan setiap bulannya. Tentu harus ada perhitungan berapa persen keuntungan yang akan anda tetapkan, supaya tidak menjadi terlalu mahal. Barangkali 30-40 persen cukup, karena jika terlalu tinggi ada risiko rumah anda tidak laku untuk disewakan.

7. Anda mendapatkan proteksi dari bank
Bukankah anda sudah menyadari betapa pentingnya sebuah fungsi proteksi pada rumah yang anda beli? Ketika anda membeli melalui KPR, anda akan mendapatkan keuntungan berupa proteksi yang diberikan pihak bank. Proteksi yang dimaksud bisa saja berupa asuransi properti (yang sudah dibebankan dalam cicilan bulanan) untuk mengatasi risiko-risiko yang tidak diinginkan.

Ketika anda sudah mengenali apa saja keuntungan yang akan anda dapatkan dari melakukan investasi rumah dengan KPR, ada baiknya anda juga mengenali apa saja yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk memulai investasi.

Apa saja yang perlu anda kenali?

Pertama, waspadalah terhadap penawaran bunga rendah.
Dari berbagai informasi didapatkan bahwa bank memang menawarkan bunga yang menarik bagi anda yang sedang akan mengajukan KPR. Namun anda perlu memperhatikan bunga yang ditawarkan pada awal. Strategi yang biasanya digunakan bank adalah memberikan bunga tetap selama jangka waktu satu tahun atau enam bulan pertama. Setelah itu bunga cicilan anda akan mengikuti naik turunnya BI rate (suku bunga acuan).

Strategi yang bisa anda lakukan adalah memilih bank yang menawarkan bunga paling rendah dan jangka waktu fix rate paling panjang. selain itu diperhatikkan juga jangka waktu evaluasi bunga, biasnaya setiap enam bulan dan satu tahun. Ada saran bagi anda yang konservatif, lebih baik memilih yang satu tahun. Namun bagi anda yang optimis setelah mengikuti kondisi ekonomi makro dari negara ini, anda bisa pilih yang jangka waktunya lebih rendah.

Kuncinya adalah anda harus meluangkan waktu untuk survei di beberapa bank yang menawarkan KPR ini, kemudian pilihlah yang diarasa paling menguntungkan dan sesuai dengan kondisi keuangan anda.

Kedua, fleksibilitas bank dalam menerima pembayaran angsuran.
Sepertinya akan menjadi ringan ketika anda membayangkan membayar cicilan sebesar jumlah tertentu tiap bulan selama beberapa tahun untuk dapat melunasi rumah yang anda beli. Namun, seringkali ditemui rupanya tidak semua dari kita bisa berlama-lama berada dalam kondisi utang. Fleksibilitas yang dimaksud inilah yang kemudian menjadi jalan keluar dari masalah anda. Biasanya ada bank ?bank tertentu yang memberikan fasilitas pembayaran sebagian atas pokok pinjaman, sehingga jumlah hutang di bank bisa kita kurangi sedikit demi sedikit.

Ketiga, memastikan cara pelunasan yang disepakati.
Ada banyak kejadian baik yang bisa terjadi selama masa pembayaran cicilan yang lama itu. Ketika kita mendapat sejumlah uang yang cukup untuk membayar lunas, mengapa kita harus tetap mencicil? Tentu kita bisa saja langsung membayar lunas. Maka dari itu perhatikan juga Surat Penawaran Pemberian Kredit ( SPPK ) bank yang diberikan pada kita sebagai hasil dari proses analisa kredit atas pengajuan pinjaman KPR yang diajukan. Periksa pada kesepakatan mengenai aturan percepatan pembayaran.

Nah, itu tadi beberapa tips investasi rumah dengan KPR. Layaknya investasi lain, dibutuhkan kesabaran dan kejelian untuk membuat investasi ini menambah nilai harta anda. Segeralah membuat daftar rencana dan jalankan rencana itu, lalu bersiap-siaplah jadi kaya!

(Source: Carajadikaya.com)

Sabtu, 05 September 2015

Hutang yang Baik

Kunci keberhasilan berbisnis/wirausaha adalah sumber modal jangan sepenuhnya dari uang pribadi, tetapi sepenuhnya atau sebagian besar modalnya meminjam/berhutang dari bank. Berhutanglah yang besar ke bank agar bisnisnya besar pula. Karena modalnya dari hutang, maka dengan sendirinya usaha jadi lebih maju, pesanan semakin banyak, lalu dengan sendirinya juga manajemen, dan lain-lainya jadi rapih pula. Semakin sibuk bukan pemilik yang bekerja sepenuhnya, tetapi banyak karyawan yang bekerja. Karena hutang untuk usaha adalah salah satu bentuk amal mulia. Kemudian diimbangi dengan amal sedekah.

Dilihat dari sudut pandang dan cara yang berbeda, bentuk tindakan seseorang dapat dianggap baik atau tidak baik, tergantung kita yang menyikapinya. Beribadah kalau niatnya hanya karena Allah semata, maka ibadahnya menjadi baik. Sebaliknya, kalau niatnya ingin dipuji orang maka ibadahnya menjadi tidak baik. Begitupun dengan perihal hutang.

Hutang ada 2 (dua) macam yaitu hutang baik dan hutang tidak baik. Hutang untuk bisnis/usaha adalah hutang yang baik. Sebaliknya hutang yang dipakai untuk kebutuhan konsumtif atau foya-foya adalah hutang tidak baik.

Hutang yang disarankan di sini adalah hutang baik. Hutang itu mulia. Saya sangat setuju. Hutang berarti beramal sama halnya dengan sedekah. Belajar berhutang untuk usaha dari mulai 5 juta sampai 5 milyar/milyaran. Belajar bersedekah dari yang kecil hingga yang besar. Keduanya harus kita praktekkan.

Memang hutang adalah liabilitas, tetapi sekali lagi ini hutang baik. Dalam hidup selalu berpasang-pasangan. Aset pasangannya liabilitas. Arti singkatnya, aset adalah sesuatu yang memasukkan uang ke kantong kita. Hutang/liabilitas adalah sesuatu yang keluarkan uang dari kantong kita. Sebelum memiliki aset, miliki lebih dulu hutang. Dalam target waktu tertentu semua hutang kita lunasi, sementara aset besar tetap masih kita miliki.

Semakin besar hutang, semakin besar aset, semakin besar bisnis, dan semakin besar pula sedekahnya. Itu semua berarti kita berusaha menambah amal kita. Apabila kita sudah mengambil hutang, besar kewajiban kita untuk membayar cicilan tidak seberapa nilainya dibanding dengan nilai keuntungan/omset yang kita dapatkan  setiap bulan dari bisnis. Sehingga hutang, aset, dan bisnis semakin membesar. Namun hutang besar tadi tidak seberapa nilainya dibanding dengan aset yang kita miliki, apalagi didukung dengan bisnisnya. Semua tadi saling berkaitan.

Kurangi keinginan yang terlalu banyak, hidup jangan terlalu banyak kebutuhan atau berlebihan. Kita bukan berarti malas. Kita tetap berusaha untuk lebih baik. Kalau nanti kebutuhannya tercapai sesuai kemampuan kita, maka ambillah dan bersyukurlah.

Hutang usaha dan sedekah adalah beban/resiko yang mulia, sehingga lakukanlah di atas kemampuan kita. Tetapi kalau untuk kebutuhan konsumtif, lakukan di bawah kemampuan kita.

Karena dalam Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah tidak akan membebani manusia di atas kemampuannya. Maka, semakin besar hutang usaha dan sedekah, dengan sendirinya kemampuan kita berada di atas atau minimalnya setara sesuai beban hutang dan sedekah yang kita lakukan. Ayat ini berlaku untuk semua manusia penganut agama apapun.

(Source: Kerjasamabisnishutang.blogspot.co.id)

Rabu, 02 September 2015

Inilah Hal yang Akan Anda Dapatkan Setelah Lama Menjadi Pengusaha

Sebagai seorang pebisnis seringkali kita hanya memikirkan bagaimana cara membangun atau mendirikan sebuah bisnis yang besar. Tapi kita jarang sekali berpikir tentang bagaimana sebuah bisnis dapat bertahan bahkan berkembang jauh lebih besar dari yang sudah kita miliki saat ini. Jangan khawatir, ini sangatlah realistis.

Ketika seorang pebisnis atau pengusaha telah mencapai angka yang sudah dewasa dalam pengebangan bisnisnya, pasti ada banyak hal yang sudah ia capai atau dapatkan. Mulai dari kegagalan sampai keberhasilan. Tidak jarang juga inilah yang bisa menginspirasi para pengusaha lainnya.

Lalu apa saja yang bisa didapatkan oleh kita yang sudah lama menjadi pengusaha?

1. Mengalami proses GAGAL
Sebagai pengusaha mungkin salah satu syarat agar kita bisa menjadi sukses adalah mengalami kegagalan. Bangkrut bukan lagi hal yang harus ditakutkan. Jika Anda bertanya kepada beberapa pengusaha yang telah lama malang melintang di dunia bisnis, kegagalan seperti kerugian finansial pasti pernah mereka alami. Jika Anda memiliki pengalaman sebelumnya, mungkin kerugian ini bisa sedikit Anda cegah atau bahkan Anda atasi.

Seperti yang dikisahkan oleh Dimas Ade Wibowo tentang bisnisnya yaitu Interflorasia.com. Menurutnya “Jangan takut mulai berbisnis. Mulailah dari kecil, meniti ke yang besar. Jangan terlalu berlebihan kalau tidak mau rugi besar”

2. Keberhasilan juga sudah pernah dirasakan
Selain GAGAL, keberhasilan adalah salah satu yang pastinya Anda dapatkan saat menjalani bisnis. Saat Anda mengalami kegagalan, itu artinya Anda telah belajar sesuatu dan pastinya jika Anda mengalami hal yang serupa untuk yang kedua kalinya, Anda pasti jauh lebih bisa mengatasinya.

Menurut Bapak Pingatno Wibowo, owner Sepatutrendi.com bahwa “tidak ada cari uang dengan cara yang gampang, tidak ada keuntungan tanpa resiko, bijaklah melihat kondisi pasar, dan jangan menyia – nyiakan kesempatan”

3. Anda bisa menyeimbangkan kehidupan pribadi dan kehidupan bisnis
Saat pertama kali Anda berencana untuk menjadi seorang pengusaha, hal yang paling Anda resahkan adalah kehidupan pribadi Anda akan mengalami gangguan. Karena jelas waktu Anda akan banyak tersita untuk mengurusi dan mengelola bisnis Anda. Bahkan waktu pribadi seperti berkumpul dengan keluarga, teman bahkan bermain juga akan berkurang.

Ketika Anda sudah lama menjalani hidup sebagai pengusaha, profesionalitas Anda juga akan secara alami terpupuk. Yang artinya Anda akan mampu menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan kehidupan bisnis Anda. Keduanya akan sama-sama berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang positif.

4. Tidak pernah lagi khawatir tentang hal yang akan terjadi
Banyak orang yang berkata untuk bisa menggapai kesuksesan, hal paling dasar yang harus kita miliki adalah pikiran positif terhadap apa yang kita lakukan. Bahkan jika Anda tidak percaya, memiliki pola pikir positif akan membuat Anda mampu melampaui batasan diri Anda sendiri. Bahkan Anda jarang sekali memiliki pikiran untuk menyerah, karena Anda merasa mampu untuk melalui apapun yang ada di depan Anda.

5. Anda akan punya lebih banyak jaringan
Salah satu yang menjadi keberhasilan seorang pengusaha adalah memiliki banyak teman, relasi bahkan jaringan. Bukan hanya sekedar memperluas pasar dan mendapatkan berjuta-juta pelanggan. Tapi jaringan juga harus terus diperluas. Anda mungkin bisa membayangkan ketika bisnis Anda ingin dikembangkan, tentu Anda membutuhkan banyak bantuan dari berbagai pihak bukan?

Keuntungan memiliki jaringan yang luas salah satunya adalah membantu Anda untuk mendapatkan pasar yang sangat luas. Juga pun mendapatkan bantuan dana yang kita butuhkan.

6. Melatih sikap diri di depan banyak orang
Ketika Anda mulai bertemu dengan banyak orang, Anda akan tahu bagaimana caranya bersikap. Pasalnya sikap yang kita miliki saat bertemu dengan teman sebaya, pelanggan bahkan klien tentu saja berbeda. Banyaknya pengalaman akan membuat Anda belajar bagaimana bersikap ramah, rendah hati dan juga sopan.

7. Bahkan Anda tidak takut untuk mencoba hal yang baru dan berbeda
Sebagai pengusaha awam, Anda pastinya dulu merasa takut untuk melakukan berbagai hal yang baru dan berbeda dari yang biasanya dilakukan. Tapi sebagai pengusaha, Anda memiliki tantangan besar, yaitu keluar dari zona nyaman dan mencoba hal yang benar-benar berbeda.

Saat Anda mulai dewasa menjadi pengusaha, tentu bukanlah hal yang menakutkan ketika harus mencoba melakukan hal yang “Gila”. Anda pasti mau untuk melakukan hal yang berbeda dari biasanya. Bahkan menciptakan dan mencoba ide yang jelas-jelas baru bagi Anda.

8. Anda akan belajar arti sebuah kesetiaan
Percayakah Anda, tanpa kesetiaan yang ada di dalam jiwa Anda sebagai pebisnis, bisnis Anda tentu tidak akan bertahan lama. Setia bukan hanya kepada komitmen diri sendiri, tapi juga kepada pelanggan, klien dan juga rekan bisnis Anda. Karena setiap orang yang setia pada hal sederhana, maka ia mampu dipercaya untuk menjalankan dan setia melakukan hal yang sedikit lebih besar lagi.

Kesetiaan akan membuat pelanggan ataupun rekan bisnis Anda menjadi sangat loyal terhadap Anda. Mereka bahkan tidak akan ragu untuk percaya kepada Anda. Bahkan jangan pernah berpikir untuk meninggalkan mereka disaat Anda sedang membangun bisnis yang jauh lebih besar dari yang sudah ada saat ini.

9. Secara aktif Anda akan meminta feed back untuk terus bertumbuh
Anda tahu bahwa bertumbuh dan berkembang bukanlah hal yang mudah. Bisnis yang tidak hanya melibatkan 1 atau 2 orang saja mengharuskan Anda mau untuk meminta feed back kepada banyak orang. Tentang ide, rencana bahkan perubahan Anda, Anda pasti akan memintanya kepada pelanggan, rekan kerja bahkan tidak jarang kepada keluarga.

Melalui feed back Anda akan belajar tentang apa saja kekurangan dan kelebihan bisnis Anda. Tentu saja artinya ada yang harus Anda perbaiki atu tingkatkan dari sebelumnya. Feed back ini bisa menjadi salah satu penguat untuk perkembangan bisnis Anda kedepannya.

Nah, kini giniliran Anda. Memiliki berbagai pengalaman ataupun pelajaran dalam dunia bisnis tidak mengharuskan Anda memiliki umur yang matang dalam dunia bisnis. Bahkan bisnis muda atau startup pun juga memiliki porsi yang sama jika memang mereka berniat untuk terus berkembang dan bertumbuh dalam bisnisnya.

(Source: Mediabisnisonline.com)