Harapan kami, semoga buku ini bermanfaat sebagai wawasan sekaligus motivasi bagi semua umat Islam supaya lebih gigih lagi untuk menuntut ilmu dan melakukan riset-riset ilmiah demi terciptanya masyarakat Islami yang agamis, maju, dan berbudaya. (PAGE X LINE 26)
Kebanyakan dari mereka (Para Pemikir Eropa) berpendapat bahwa peranan kaum muslimin hanya sebatas mentransfer karya peradaban bangsa Yunani ke Eropa, atau bahwa mereka (Ilmuwan Muslim) hanya sekedar "tukang pos". (PAGE 20 LINE 19)
Selama adzan berkumandang di telinga mereka sebanyak 5 kali dalam sehari dan didirikan shalat dengan membaca Al-Quran di belakang imam dengan berbaris, maka ada kedamaian di antara sesama mereka. (PAGE 275 LINE 6)
Ibnu Sina telah hafal Al-Quran pada usianya yang kesepuluh tahun. Dia belajar fikih dan ilmu-ilmu syariat Islam. (PAGE 277 LINE 14)
Selain belajar kepada para ilmuwan terkemuka yang ada di kota Qordova, Al-Idrisi juga belajar lewat buku-buku karya ilmuwan Geografi terkemuka seperti Ptolemaeus, Ibnu Hauqal, Al-Mas'ud, Al-Udzri dan lainnya. Lebih dari itu, dia juga selalu menghabiskan waktunya untuk menelaah dan mengkaji karya-karya ilmuwan geografi terdahulu. (PAGE 316 LINE 1)
Roger II (Raja Normandy) benar-benar telah simpati kepada Al-Idrisi sehingga dia tidak ragu-ragu mengangkatnya menjadi hakim dan memyerahkan kepadanya dan kepada orang-orang arab yang berprestasi jabatan-jabatan penting di kerajaan yang dipimpinnya. Al-Idrisi menetap di sisilia hampir 20 tahun. Dia tidak pernah keluar dari negeri tersebut kecuali setelah raja Roger II wafat dan keadaan di negeri ini sudah tidak menentu lagi. (PAGE 317 LINE 8)
Khalifah Al-Ma'mun memberikan imbalan emas kepada setiap buku hasil terjemahan sesuai dengan berat buku tersebut. (PAGE 508 LINE 17)
Kahlifah Al-Ma'mun mengangkatnya (Yohana bin Masuwiyah) sebagai kepala Bait Al-Hikmah yang didirikannya. Dia menjadi dokter kekhalifahan sejak masa Ar-Rasyid hingga masa Al-Mutawakkil. (PAGE 542 LINE 9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar