Minggu, 05 Mei 2024

SELF HEALING WITH QURAN


"Sulit bagimu, bukan berarti sulit bagi Allah." Ustadz Hanan Attaki (PAGE III LINE 23)

Kau hanya butuh sabar. Di saat apa yang kau inginkan belum Allah beri, maka sabar adalah satu-satunya solusi. (PAGE 12 LINE 11)

Banyak yang berlomba-lomba mengejar rida-Nya. Sebab jika Allah telah rida, jangankan harta, tahta, pendamping, jodoh impian, surga pun akan Ia berikan. (PAGE 14 LINE 6)

Inilah mengapa, Rasulullah SAW, contohnya selalu tampak kuat dan luar biasa hebatnya di mata para sahabat, umatnya, bahkan musuhnya (QS. Luqman Ayat 22). Sebab Allah yang senantiasa menguatkan dan menghebatkannya. (PAGE 14 LINE 16)

Orang yang banyak bersabar akan memperoleh yang terbaik. (PAGE 23 LINE 3)

Tak perlu berdiam atau fokus melawan sekuat tenaga. Cukup melakukan perbaikan diri, dengan beribadah, berdoa, belajar, fokus menghebatkan diri, mengembangkan potensi diri, siapa tahu esok-esok Allah akan mengubah keadaan dengan "keberhasilan". Sehingga mereka yang menghinamu saat ini jadi ciut, mulut dan tangannya terbungkam oleh prestasimu. Percayalah. (PAGE 26 LINE 5)

Mereka tidak lebay di depan manusia, justru memilih kuat. Karena mereka tahu bahwa tempat untuk menampakkan kelemahan dan rasa keluh kesah hanya pada Allah semata. (PAGE 33 LINE 9)

Terkadang kita mengeluh karena ujian. Padahal bisa jadi setelah ujian kita lewati, Allah berikan keindahan demi keindahan yaitu impian kita terwujudkan. (PAGE 58 LINE 3)

Keberhasilan hidup hanya akan didapatkan oleh panasnya perasaan berpadu dengan hebatnya ujian, namun berhasil dilalui dengan kesabaran. (PAGE 60 LINE 1)

Allah tak akan meninggalkan kita yang bersangka baik kepada-Nya. (PAGE 63 LINE 9)

Basuh rasa sedih dan air mata dengan banyak mengingat Allah. Rapal dalam bentuk doa dan tobat pada-Nya. (PAGE 64 LINE 6)

Muslim yang bijak adalah dia yang mampu menyulap kerugian menjadi keuntungan atau menarik ibrah (Pelajaran), menjadikannya indah di balik mala petaka. Sementara muslim yang rugi adalah ia yang tertimpa satu musibah, lalu membuat musibah berikutnya dengan cara mengeluh & bersedih. (PAGE 67 LINE 4)

Kadang kita harus terluka dulu, untuk bertumbuh dan maju. Sebab berada pada zona nyaman kadang membuat kita tak berkembang. Kadang kita harus dibuat bersedih dahulu untuk menyadari kesalahan-kesalahan atau sebagai momen intropeksi diri. Sebab banyak tertawa dan sedikit ujian sering membuat kita lupa pada tujuan hidup. (PAGE 68 LINE 18)

Begitu banyak keajaiban-keajaiban yang Allah titipkan. Maka, jangan takut wahai orang-orang yang beriman. Sesungguhnya hidupmu akan aman, bersama Allah yang Maha Menakjubkan. (PAGE 79 LINE 17)

Jangan bersedih, bukalah jendela kamarmu untuk bertukar sapa dengan angin sejuk pagi ini. (PAGE 84 LINE 16)

Hanya rasa yakin pada Allah yang mampu mengibas segala ketidak pastian. Lawanlah rasa takut, keajaiban kan tercipta. (PAGE 92 LINE 1)

"Aku memaafkan istriku karena hak-haknya padaku. Pertama, istriku itu tabir antara aku dengan neraka, keberadaannya menenangkan hatiku melakukan yang haram. Kedua, istriku itu bendahara untukku, saat aku keluar rumah, ia penjaganya. Ketiga, istriku pemutih kainku yang mencuci pakaianku. Keempat, istriku itu perempuan yang menyusui anakku. Kelima, istriku itu pembuat roti dan tukang masak bagiku." Umar bin Khattab (PAGE 96 LINE 19)

Diam dan jangan berbicara ketika sedang marah. (PAGE 111 LINE 4)

Maka jangan pernah lelah untuk menyembuhkan luka, dengan bertobat dan mendekat pada Allah. (PAGE 114 LINE 5)

Sifat mulia yang dikaruniakan pada seorang mukmin adalah ibarat seekor lebah. Makan dari makanan terbaik dan menghasilkan madu yang baik. (PAGE 115 LINE 3)

Yah, si pemarah akan dinilai kekanak-kanakan dan belum dewasa karena tidak mampu mengendalikan emosinya sendiri. Sementara sabar, akan membuatmu menang menjalani hidup. (PAGE 117 LINE 4)

Pada hari-hari terakhir sahabat berjuang, ketika Nabi dan sahabat telah berada di puncak rasa lelah, sahabat pun nyaris putus asa dan amat sangat lemah jiwa mereka. Muncullah 2 keajaiban Allah kepada mereka. (PAGE 122 LINE 24)

Jika Allah di pihak kita, mau musuhnya seisi bumi, ga penting. (PAGE 123 LINE 22)

Maka sahabatku, jangan pernah berputus asa dari pertolongan Allah. (PAGE 127 LINE 18)

Sahabatku, saat kau lelah dan nyaris putus asa, temui Allah pada sajadah. In syaa Allah, keajaiban kan segera menyapa. (PAGE 128 LINE 7)

"Semoga jalan keluar terbuka. Semoga kita bisa mengobati jiwa kita dengan doa. Janganlah engkau berputus asa manakala kecemasan yang menggenggam jiwa menimpa. Saat paling dekat dengan jalan keluar adalah ketika telah terbentur pada putus asa." Ali bin Abi Thalib (PAGE 132 LINE 3)

Percayalah, Allah telah berjanji dan pasti akan menepati, Ia telah menghidupkan kita dan pasti akan menjamin setiap rezeki. Dengan keyakinan yang mantab itulah, hidup kita akan lebih tenang, optimis, dan fokus. Selow kayak di pulau, santai kayak di pantai. Meski ujian datang silih berganti. (PAGE 136 LINE 14)

Ada 3 pelajaran yang harus kita petik dari kisah Bunda Siti Hajar. Pertama, kita harus senantiasa berprasangka baik kepada Allah. Kedua, kita harus menerima segala ketentuan Allah. Dan yang terakhir, kita harus terus bergerak, berusaha, berikhtiar semampu kita. (PAGE 142 LINE 7)

Jika menciptakan tata surya, jagad raya yang super komplit dan teratur ini begitu mudah bagi Allah, apalagi hanya mengubah hidupmu? (PAGE 146 LINE 1)

Jika kamu ingin melihat kekuatan iman seseorang, maka lihatlah seberapa kuat ia berdoa. (PAGE 152 LINE 15)

Al-Quran adalah sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing pembacanya. (PAGE 163 LINE 1)

Jangan galau, kau butuh baca Quran, bukan liburan. (PAGE 178 LINE 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar