Rabu, 01 Mei 2024

Tuhan, Siapa Jodohku?


Maka tak usah kau galau siapa jodohmu. Saat ada orang yang baik akhlaknya, agamanya, parasnya, finansialnya, keluarganya, maka segera ikhtiari orang tersebut. Ikhtiari semampumu. Semaksimal mungkin. (Page vi)

Bersyukurlah karena jodoh kita dirahasiakan oleh Allah. Justru karena kita belum tahu siapa jodoh kita, ruang ikhtiar menjadi sangat fleksibel. Kita bebas memperjuangkan pribadi terbaik yang menurut kita layak menjadi teman hidup kita. (Page vii)

Prinsip anak muda kudu gini: Tugasku hanya mencoba dan melakukan sebaik mungkin. Berhasil atau gagal itu urusan Tuhan. Karena kelak yang lebih aku sesali bukan karena aku gagal, tapi karena aku tak berani mencoba. (Page vii)

Muhammad-kan dirimu, agar Allah meng-Khadijahkan jodohmu. (Page 3)

Janga terlalu risau. Tuhan lebih tahu kekasih seperti apa yang terbaik dan paling sesuai dengan kepribadianmu. (Page 6)

Sebenarnya yang pantas malu itu adalah mereka yang pacaran. Karena pacaranlah yang justru bermaksiat kepada Allah. (Page 14)

Bisa jadi maksiat-maksiat yang kita remehkan itu yang jadi penghalang rezeki dari Allah. (Page 19)

Lagi jomblo? Nggak usah galau, mungkin Tuhan hendak menyucikanmu dari ketidakberkahan hubungan pranikah. (Page 24)

Pernikahan barulah pintu masuk untuk menghalalkan cinta. (Page 28)

Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah. Sekelam apa pun masa lalumu, sesuram apa pun akhlakmu dahulu, seburuk apa pun sikapmu di masa silam, tetaplah memiliki harapan tinggi pada kekasih yang hendak jadi pendampingmu nanti. Jangan rendahkan targetmu. (Page 47)

Tua tekun ibadah itu baik, akan tetapi masih muda tekun ibadah jauh lebih baik. (Page 51)

Tetapkan kriteria sehebat mungkin, sesaleh mungkin, sekeren mungkin. Itu merupakan upaya kita untuk membangun keluarga yang hebat, (Page 58)

Tidak ada satu pun hubungan 2 insan bukan mahram yang diridhai Allah selain pernikahan. (Page 62)

Berpuasa sejenak. Nikmati masa lajang dengan perbaikan diri yang terus-menerus. (Page 73)

"Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan-perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah." HR. Muslim (Page 83)

Bagaimana cara untuk mempercantik jiwa? Salah satunya adalah dengan bertahajud. Dengan bertahajud aura yang kau pancarkan jauh lebih berkilau, karena pancaran itu hadir dari cahaya Tuhan. (Page 84)

Sungguh akhlak yang mulia adalah keromantisan yang tiada duanya. (Page 123)

Jauhilah prinsip "menerima apa adanya". Karena itu akan membuat pasangan suami istri berhenti untuk memperbaiki diri. Tanamkanlah sikap yang sebaliknya, yakni terus-menerus menumbuhkan jiwa pembelajar. Jiwa yang tidak pernah puas terhadap kapasitas diri. Jiwa yang selalu ingin memperbaiki diri dari hari ke hari. (Page 126)

Jangan jadi manusia yang mellow, yang dikit-dikit nangis karena persoalan cinta yang kadang rumit. Jadilah manusia yang hebat, yang tetap semangat meski sedang menghadapi guncangan cinta yang dahsyat. (Page 151)

Bermunajatlah pada-Nya, "Rabbi laa tadzarni fardan. Tuhanku, jangan biarkan aku sendiri." (Page 160)

Menanti jodoh, rezeki, kematian, bukan dengan diam pasrah menunggu. Nantilah dengan berperilaku yang baik, berprasangka yang baik, dan memohon yang baik. Tuhan hanya menjodohkan manusia dengan orang yang tepat baginya. (Page 169)

Ketika jodoh belum juga hadir, tunggulah dengan terus memperbaiki diri. (Page 181)

Sebenarnya, nikah dan berumah tangga itu simple ketika dijalani dan dilaksanakan dalam rangka menggapai keridhaan Allah. Jangan sekadar dipikirin. Kalau hanya dipikirin tapi tak kunjung dijalani, ya bakal ribet terus. (Page 187)

Percayalah, pacaran sebelum nikah, adalah cara yang telak untuk membuat-Nya murka. (Page 193)

Takdir dan nasib bisa diubah. Rasulullah bersabda, ubahlah takdirmu dengan doamu. (Page 197)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar