Minggu, 05 Mei 2024

FUNICULI FUNICULA: BEFORE THE COFFEE GETS COLD


Pria itu melihat arlojinya, menggaruk alis kanannya. (PAGE 6 LINE 21)

Fumiko yang sejak SMA menguasai 6 bahasa asing bekerja di perusahaan teknologi informasi kesehatan besar di Tokyo setelah lulus dari Universitas Waseda. (PAGE 8 LINE 10)

Kafe itu bernama Funiculi Funicula. Kafe itu menjadi begitu terkenal hingga kisah tentang kembali ke masa lalu telah menciptakan antrean panjang pengunjung setiap harinya. (PAGE 17 LINE 15)

Gawat! Kopinya suam-suam kuku! Sebentar lagi dingin! (PAGE 53 LINE 30)

"Aku tak pernah malu dengan keadaanmu!" seru Fumiko, (PAGE 57 LINE 16)

Kenyataan memang tak akan berubah. Memang seharusnya tidak berubah. (PAGE 58 LINE 14)

Si wanita bergaun putih tersenyum sambil perlahan menutup novelnya yang berjudul 'Kekasih'. (PAGE 60 LINE 25)

Kopi masuk ke Jepang pada zaman Edo, tepatnya pada masa kepemimpinan Tokugawa Tsunayoshi. Namun, tampaknya kopi tidak cocok bagi lidah kebanyakan orang Jepang pada masa itu. Tak ada yang suka meminumnya. Wajar saja, kopi hanyalah secangkir air berwarna hitam yang pahit. (PAGE 61 LINE 10)

Aku tidak akan pernah sanggup mengatakannya secara langsung kepadamu, karena itu aku menulis surat ini. (PAGE 111 LINE 8)

Kembali ke masa lalu tidak akan mengubah kenyataan dan pergi ke masa depan hanyalah kesia-siaan. (PAGE 177 LINE 27)

Si wanita bergaun putih, seperti biasa, asyik membaca novel. (PAGE 181 LINE 5)

Nagare : Kau baik-baik saja?
Kazu : Sebaiknya hari ini kau istirahat saja,
Kei : Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja, (PAGE 181 LINE 12)

Dia bahkan belum lahir. Aku belum melahirkannya. Tapi aku tidak akan mengubah keputusanku untuk melahirkannya. (PAGE 215 LINE 27)

Sebenarnya untuk apa aku ke sini? Apa yang kudapatkan setelah jauh-jauh ke masa depan? Apa artinya semua ini? Tentu saja tidak ada. Satu yang pasti, kedatanganku hanya menambah luka dan kesedihan di hati Miki dan itu tidak akan pernah bisa diubah. Seperti Kotake yang tidak bisa menyembuhkan Fusagi dan Hirai yang tidak bisa menghentikan adiknya dari kecelakaan maut itu. (PAGE 218 LINE 12)

Aku terbawa suasana dan hanya fokus kepada hal-hal yang tidak bisa kuubah sampai-sampai melupakan sesuatu yang paling penting. (PAGE 221 LINE 28)

Dan seperti hari ini, dengan ekspresi dinginnya Kazu hanya akan berkata, "Habiskan kopinya sebelum dingin." (PAGE 223 LINE 11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar